LUBUKLINGGAU, MS – Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau di tahun 2017 mendatang, tetap memaksimalkan penganggarannya pada peningkatan infrastruktur dasar masyarakat, seperti drainase, jalan dan kebutuhan fisik lainnya.
Untuk pekerjaan fisik tahun 2016 ini, sudah selesai untuk project utamanya, yakni Masjid Agung, Temam, Inclinator, Rumah Wanita, Gedung DPRD, Gedung Metrologi dan Gedung Futsal.
Untuk yang berada pada tahapan penyempurnaan, yakni Masjid Agung, Inclinator dan Gedung DPRD. Bahkan, dalam catatan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lubuklinggau, ada 459 usulan yang dominan Pembangunan Infrastruktur.
Dimana, dari delapan kecamatan yang ada di Kota Lubuklinggau, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, menjadi wilayah yang menyampaikan usulan terbanyak, lalu disusul Kecamatan Lubuklinggau Timur II yang juga menjadi wilayah yang cukup banyak menyampaikan usulan pembangunan.
Kendati pada APBD 2017, terjadi penurunan drastis anggaran yang hanya Rp. 809 Milyar, Pemkot tidak putus asa untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat Kota Lubuklinggau dengan luas wilayah 50 KM atau 40.150 Ha dengan jumlah penduduk 200 ribu jiwa lebih.
Untuk Dinas Pekerjaan Umum (DPU) saja, sudah terancang anggaran sekitar Rp. 125 Milyar pada APBD tahun 2017. Dimana, dana total tersebut terdistribusi pada Bidang Bina Marga (peningkatan jalan dan jembatan) Rp. 54 Milyar, Bidang Cipta Karya (kebutuhan sanitasi dan lingkungan) Rp 23 miliar, Bidang Pengairan Rp 13,2 miliar, Bidang Kelistrikan Rp 14 miliar, Bidang Pemukiman Rp 17 miliar, Pertamanan Rp 1 miliar dan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) sebesar Rp 2 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Lubuklinggau, H Nobel Nawawi mengungkapkan, progres tahun 2017 tersebut diprioritaskan setiap lini kebutuhan dasar masyarakat. Namun, yang terlihat besar pembangunannya memang pada penyelesaian Simpang Empat Simpang Periuk, Jalan Kenanga dan Terminal Kalimantan yang sangat penting.
“Setidaknya saat pemetaan rancangan dengan Walikota H SN Prana Putra Sohe, melihat langsung kebutuhan dasar beberapa waktu lalu, jelas terlihat apa yang menjadi upaya utama untuk menuntaskannya. Dominan memang kebutuhan peningkatan jalan, drainase dan air bersih,” ungkapnya.
Untuk itu, setidaknya ditahun 2016 ini, ada dana Rp 83 miliar yang termasuk dana DAK, dituntaskan pada pengerjaan 76 titik, baik itu peningkatan dan perbaikan jalan dan jembatan.
“Di tahun ini dana sekitar Rp 54 miliar untuk melanjutkan kembali beberapa infrastruktur jalan dan jembatan yang belum terselesaikan. Memang terbilang turun, tapi dana ini sudah bisa membangun maksimal sepanjang 50 KM dengan 23 titik jalan, seperti Jalan Kertomas, Jalan Kenanga II, Jalan Kalimantan, Jalan Sidomukti, Jalan Garuda Merah, Jalan Patimura dan Jalan Maluku. Itu sudah termasuk dana DAK Rp 19 miliar,” jelasnya.
Dibandingkan tahun 2016 ini, Pemkot Lubuklinggau melakukan perbaikan dan peningkatan di 76 titik jalan kota, rinciannya 69 titik menggunakan dana APBD dan 7 titik menggunakan dana DAK dengan total anggaran Rp 83,4 miliar.
Dikatakannya, upaya tersebut diluar dari bantuan perbaikan terhadap kondisi jalan provinsi dan jalan negara yang juga terjadi kerusakan. Dimana jalan negara mengalami kerusakan sepanjang 2 KM, sementara jalan provinsi mengalami kerusakan sepanjang 4 KM.
Sementara, dibidang lainnya yakni Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Lubuklinggau, jika ingin diselesaikan keseluruhan menghabiskan dana sekitar Rp 58 miliar, karena program ini sebagai pengganti program PNPM dan 100-0-100 untuk infratruktur 72 kelurahan, utamanya jalan lingkungan, sanitasi dan drainase, IPAL Komunal dengan total kawasan kumuh di Kota Lubuklinggau mencapai 111,82 hektare, terdiri atas enam kawasan dan sebelas kelurahan, sedangkan yang mendapatkan bantuan pada 2015 seluas 48 Ha.
Bahkan, baru-baru ini sudah terlihat adanya Taman Olahraga Silampari yang dibangun diatas eks Stadion Silampari Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Taman yang dibangun diatas lahan keseluruhan 2 Hal ini, menjadi ikon bagi masyarakat Kecamatan Timur I setelah adanya Taman dan fasilitas di Eks Makompi.
“Sudah ada taman bunga dan gazebo yang ada disebelah Selatan Lapangan Sepakbola Silampari, Lapangan Voly, juga tengah dibangun areal parkir dan food court (lapak dagang) dan gapura yang dilangsungkan pembangunannya,” kata dia.
Selain menggunakan APBD Pemkot Lubuklinggau senilai Rp 1,5 miliar, itu juga dibantu melalui hibah Pemprov Sumsel sebesar Rp 2,9 miliar yang sedang dikerjakan sekarang hingga akhir Desember. Untuk selesai keseluruhan, diakuinya membutuhkan dana sesuai DED sekitar Rp 14 miliar.
Tidak hanya itu, dalam perencanaan juga akan dibangun Taman Aspirasi yang berada didepan Gedung DPRD baru di Kelurahan Petanang Kecamatan Lubuklinggau Utara I. Menurutnya, pengerjaan taman diatas lahan 2 Ha hingga kedepan kantor DKP Lubuklinggau dibangun dengan dana senilai Rp 10 miliar.
Bahkan, Walikota Lubuklingau, H SN Prana Putra Sohe mengatakan, sampai saat ini pemerintah kota masih berupaya menyelesaikan persoalan kerusakan jalan terutama jalan kota melalui penganggaran di APBD.
“Jika semua harus diperbaiki, tentu akan memakan biaya yang tidak sedikit. Dengan pola APBD yang hanya tak sampai Rp 900 miliar. Untuk kebutuhan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, sosial, keagamaan, keamanan, wisata dan penerangan saja hanya ada kisaran keseluruhan Rp 250 miliar,” jelasnya.
Kalau semua jalan lorong, gang, lingkungan pemukiman hingga jalan kota juga jalan lingkar bakal bagus, diakui Walikota harus ada dana Rp 210 miliar. Kalau semuanya dialihkan ke jalan, segmen lain akan mandeg. Maka dengan itu, dilakukan pola periodik jika peminjaman dari PT SMI bisa terealisasi.
“Pembayarannya, dengan pola periodik, jadi membangun dulu tapi pemerintah bayar terakhir. Inilah yang bisa disikapi,” ujarnya.
Untuk bidang penerangan jalan umum (PJU), sudah ada bantuan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya ( PJUTS) Kota Lubuklinggau sebanyak 110 unit yang akan dipasang sepanjang ruas jalan Fatmawati Sukarnoputri hingga SMAN 5 Lubuklinggau.
Bantuan tersebut, 1 paket dengan retrofit ( penggantian PJU LED) sebanyak 225 unit, Selain pemasangan lampu jalan bertenaga surya yang merupakan bantuan dari Kementerian ESDM, Pemkot juga menganggarkan lampu jalan sebanyak 210 titik melalui APBD Kota Lubuklinggau yang dipasang atau direlokasi di kelurahan-kelurahan dan RT-RT yang belum terpasang lampu jalan.
Belum lagi, untuk pembenahan gorong-gorong dan pelebaran, serta perbaikannya Pemkot Lubuklinggau terkendala masalah anggaran, karena dampak dari adanya pemotongan. Untuk menyelesaikannya, dibutuhkan dana sekitar Rp 75 miliar. Dan rencananya, kalaupun tahun depan ada dana untuk membangun drainase, itu akan dilakukan secara bertahap dengan skala prioritas.
Dan terakhir, Pemkot Lubuklinggau mendapatkan bantuan Rp 40 miliar dari pemerintah pusat, Dana ini sepenuhnya untuk memperbaiki dan mengoptimalkan distribusi air bersih.
“Kedepan PDAM-TBS Kota Lubuklinggau akan mampu memberikan layanan optimal kepada pelanggan. Pendapatan PDAM-TBS Kota Lubuklinggau saat ini, masuk kategori baik, sebelumnya pendapatannya Rp 700 juta per bulan, saat ini mencapai Rp 900 juta dengan target Rp 1 miliar,” ungkapnya. (Dhiae)