LUBUKLINGGAU, MS – Sejumlah rumah warga di Perumahan Griya Air Temam, RT 06 Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, terendam air mencapai hampir sepinggang orang dewasa, Senin (14/11) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Bahkan, sisa banjir pun, masih terlihat menggenangi pekarangan rumah warga pada Selasa (14/11) siang.
Kondisi ini pun, langsung ditanggapi Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe yang menegaskan, kalau pemerintah sudah mengantisipasi keluhan warga disana melalui dana bencana alam.
“Kita berikan dana bencana alam lebih kurang Rp 200 juta. Nantinya, dialihkan untuk menggantikan gorong-gorong disana hingga ke Sungai Temam. Tujuannya, agar kedepan tidak terjadi lagi banjir disana meskipun turun hujan lebat,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Simpang Periuk, Juarsah menegaskan, ia mendapat laporan dari warga lebih dari 30 rumah terendam. Banjir ini, diakuinya dampak dari drainase yang dibuat oleh pihak pengembang yang terlalu kecil, sehingga tidak mampu menampung debit air.
“Sudah dari dulu kita ingatkan. Bahkan teguran kita sampaikan ke pihak pengembang, agar drainase diperbesar. Kita berharap, kejadian ini membuat mereka (pihak pengembang) segera melakukan perbaikan dan tidak menunda-nundanya. Kalaupun ada kendala, konsultasikan ke kita supaya ada yang bisa kita bantu. Sebab, kasihan warga, banyak perabot mereka rusak karena banjir,” jelasnya.
Terpisah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau, Hambali Lukman mendesak, agar pihak pengembang (Developer) perumahan tersebut, untuk dapat bertanggungjawab, karena perbaikan tersebut masih menjadi kewajiban developer.
“Banjir itu, diakibatkan oleh kelalaian pengembang. Karena, di bagian samping perumahan drainasenya terjadi penyempitan, akibat pembangunan jalan yang diduga tidak melihat kondisi jika terjadi hujan dan debit air tinggi. Itu tanggung jawab mereka untuk mengatasinya,” tegas Hambali. (sen)