Agar Bansos Tepat Sasaran, Data Keluarga Miskin di Bengkulu Selatan Diupdate

BENGKULU SELATAN, MS – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan melakukan verifikasi dan memperbarui Basis Data Terpadu (BDT) rumah tangga miskin. Ini dilakukan agar Bantuan Sosial (Bansos) tepat sasaran.

“Saat ini kita sedang menginput data ke sistem, ditargetak besok (13/6) atau lusa (14/6) penginputan sudah selesai,” tegas Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan saat memantau proses penginputan di Aula Bappeda, Rabu (12/6/2019).

Dijelaskan Heriyadi, verifikasi data rumah tangga miskin dilakukan untuk mendapatkan data yang valid dan update. Verifikasi ini dilakukan dengan melibatkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan fasilitator.

“Berdasarkan BDT ada 13.609 Rumah Tangga Miskin di Bengkulu Selatan. Inilah yang kita verifikasi lagi. Dengan menyebar formulir kemudian diinput ke sistem. Kenapa perlu diverifikasi. Mungkin ada yang sudah meninggal, pindah atau ekonominya sudah meningkat sehingga tidak layak lagi,” ungkapnya.

Di samping melakukan verifikasi terhadap Rumah Tangga Miskin sebanyak 13.609 yang masuk BDT, pihak Dinas Sosial juga melakukan pendataan terhadap rumah tangga miskin yang belum terdata di BDT.

“Pengusulan dan verifikasi data semuanya dilakukan melalu Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial. Kita hanya menginput data dan mengirimkan data ke pusat, nanti hasilnya apakah ada yang dicoret, penambahan baru itu sepenuhnya ada di pusat,” beber Heriyadi.

Heriyadi juga mengakui, bahwa saat ini rumah tangga miskin yang terdaftar dalam BDT ada beberapa yang sudah tidak layak lagi. Karena secara ekonomi dan taraf kehidupannya sudah berubah.

“Ada yang sudah punya motor, mesin cuci, rumah bagus, perabotan lengkap, tapi masih menerima bantuan. Ada yang sudah mengundurkan diri dari penerima bantuan, namun masih ada yang tetap bertahan. Di sini perlunya dilakukan verifikasi. Sehingga nantinya penerima Rastra, KIP, KIS, PKH dan lainnya tepat sasaran,” imbuhnya.

Di sisi lain, berdasarkan data hasil pengisian formulir yang disebar. Rata-rata rumah tangga miskin yang masuk dalam Basis Data Terpadu memiliki rumah yang sudah ada fasilitas listrik. Dikhawatirkan, jika seandainya setiap rumah tangga yang sudah memiliki listrik tidak bisa dikategorikan rumah tangga miskin, maka akan banyak yang akan dicoret oleh pemerintah pusat.

“Mudah-mudahan saja tidak begitu. Karena rata-rata sudah pakai listrik. Malahan di form dan penginputan data diminta nomor seri pelanggan listriknya,” demikian Heriyadi. (Bajul)

News Feed