PRABUMULIH, MS – Kegiatan Hulu Migas mulai menunjukkan geliat ke arah positif, setelah harga minyak dunia yang sempat turun pada kisaran 30 Dolar Amerika per barel sekarang mulai beranjak naik, ini tentu memberikan angin segar bagi bisnis ini.
Ini dibuktikan dengan dilakukannya pengeboran dua sumur baru di penghujung tahun 2017 yaitu NR-57 di Kabupaten Muara Enim dan TLJ – 39 INF di Kota Prabumulih yang merupakan upaya dari Pertamina EP Asset 2 dalam meningkatkan produksi dan juga cadangan migas, pengeboran ini merupakan Rencana Kerja 2017 yang telah mendapatkan persetujuan dari SKK Migas selaku badan pengawas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) di Indonesia.
Selasa (19/12/2017) bertempat di lokasi pengeboran TLJ – 39 INF dilakukan Selamatan dan Doa Bersama Syukuran Pengeboan Sumur bersama dengan warga masyarakat, pemerintah Kota Prabumulih dan juga kru rig pengeboran yang sedang bertugas.
General Manager Asset 2, diwakili oleh Senior Exploitation Manager, Daja Djuang mengungkapkan rasa syukurnya bahwa Perusahaan masih diberikan kesempatan untuk dapat melakukan pengeboran hingga akhir tahun 2017.
“Harga minyak yang turun membuat bisnis hulu terguncang, banyak perusahaan yang harus lay off karyawan mereka, tetapi Pertamina terus berupaya untuk tidak melakukan hal tersebut, Alhamdulillah, harga minyak sudah mulai naik sehingga program yang terhenti dapat dilanjutkan.”
Daja Djuang menambahkan, bahwa Indonesia saat ini sudah menjadi importir minyak karena jumlah konsumsi harian energi fosil ini lebih besar daripada yang dapat diproduksikan secara kumulatif di Indonesia.
“Produksi migas harian Indonesia hanya sekitar 800rb bopd sementara yang dikonsumsi mencapai 1,6 juta bopd, oleh sebab itu sebagai masyrakat kita harus menghemat penggunaan energi tak terbarukan ini.”
Asisten III, Bidang Administrasi Umum, Ir. H. Apriadi menyampaikan pesan dari Walikota yang mengajak masyarakat dan perangkat pemerintahan untuk mendukung program perusahaan maupun pemerintah agar hasil yang diperoleh dapat kembali serta dinikmati oleh masyarakat.
“Saya sampaikan kepada para pemerintah daerah, camat, lurah hingga desa agar mendukung program pengeboran yang dilakukan oleh Pertamina, karena pada akhirnya hasil berupa dana bagi hasil yang didapatkan akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat.”
Selain sosialisasi, dibagikan juga santunan berupa sembako sebanyak 630 paket kepada masyarakat, santunan anak yatim yang berada di Kelurahan Sukaraja, serta bantuan lainnya bagi masyarakat. Hal ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat, serta mengharapkan doa agar keberhasilan kegiatan perusahaan berjalan tanpa ada hambatan berarti.
Rencananya di tahun 2018, PT Pertamina EP Asset 2 akan melakukan pengeboran 14 sumur baru baik Eksplorasi maupun Eksploitasi yang diharapkan dapat meningkatkan cadangan dan menyumbang pendapatan bagi negara.
Sumur NR – 57 sendiri telah ditajak pada tanggal 01 Desember 2017 dengan rencana waktu pengeboran selama dua minggu sementara sumur TLJ – 39 INF ditajak seminggu kemudian dengan rencana waktu pengeboran hingga dua bulan. (nov/adv)