LUBUKLINGGAU, MS – Sejak terbentuknya kota Lubuklinggau menjadi daerah otonomi baru pada tahun 2001, rencana pembangunan gedung guru terus di gaungkan. Seiring waktu bergulir 17 tahun telah berlalu pembangunan gedung guru baru bisa direalisasikan pada tahun 2018.
Peletakan batu pertama pembangunan gedung guru yang dianggarkan lebih kurang Rp 5 Milyar sudah mulai di bangun, namun dalam pembangunannya dijadwalkan dua tahap. Tahap pertama dengan anggaran dua milyar dan sisanya akan dianggarkan pada tahap ke dua.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kota Lubuklinggau, Erwin Susanto mengatakan pembangunan gedung guru tak lain sebagai salah satu langkah untuk memajukan dunia pendidikan di kota Lubuklinggau. “Alhamdulillah realisasi pembangunannya segera dilakukan,” ungkapnya.
Erwin mengucapkan rasa terimakasih pada walikota lubuklinggau periode 2012/ 2018, H SN Prana Putra Sohe. Karena beliau turut berjuang dalam untuk merealisasikan pembangunan fasilitas bagi para guru ini.
Erwin berharap kedepannya guru dapat lebih meningkatkan kinerja dan prestasinya. Karena fasilitas guru lambat laun terpenuhi dan kian lengkap, ditambah lagi tunjangan guru telah memadai yakni sertifikasi guru.
“Jangan sampai fasilitas guru ditingkatkan namun profesionalitas guru kian kendor,” terangnya.
Hal senada diungkapkan Sekretaris PGRI Lubuklinggau, Aren Frima mengatakan bahwa pembangunan gedung guru ini akan bersifat multiguna, selain menunjang berbagai kegiatan guru, juga dapat difungsikan untuk kepentingan masyarakat luas.
“Asal dijaga dan dirawat, karena ini untuk kepentingan dan kenyamanan kita bersama” katanya.
Pantauan awak media dilapangan, peletakan batu pertama gedung guru turut dihadiri pejabat Pemkot Lubuklinggau yang diwakili oleh Sekda Kota Lubuklinggau, H Rahman Sani, Kadisdik kota Lubuklinggau, Tamri, dan yang spesial yakni turut hadir walikota terpilih, pemenang pilkada 2018, H SN Prana Putra Sohe. (dhiae)