LUBUKLINGGAU, MS – Tahapan Pilkada Lubuklinggau mulai berjalan, masing-masing kandidat telah menyampaikan struktur tim kampanye ke KPU dan Panwaslu Lubuklinggau untuk melaksanakan kampanye hingga 23 Juni 2018.
Masalahnya muncul disini, nama Akisropi Ayub yang diketahui berada dibarisan pemenangan pasangan petahana H SN Prana Putra Sohe-Sulaiman Kohar (Nansuko) namun masuk dalam struktur juru kampanye Rustam-Riezky.
Mengetahui hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan Nansuko, Edy Syahputra bersama Akisropi Ayub menggelar konfrensi pers, (20/2/2018).
Dalam konfrensi pers, Akisropi Ayub menjelaskan bahwa dirinya tidak tahu kalau namanya masuk dalam struktur Jurkam RR dan dirinya 100 persen tidak mau berada dipihak RR.
Menurut Akis, namanya masuk dalam Jurkam RR kemungkinan karena RR belum menerima dirinya tidak mau mendukung RR,dan merasa adanya kedekatan dan unsur kekeluargaan antara Akis dengan orangtua Riezky.
Pasalnya, Akis memang dikenal orang dekat Riduan Effendi (mantan walikota/orang tua Riezky), bahkan dirinya menjadi Sekda kala itu.
“Politik bukan pertimbangan karena kedekatan tapi kita sudah memilih untuk Nansuko jilid 2 dan sudah menjadi pilihan,” tegasnya.
Akisropi membeberkan latar belakang memilih mendukung Nansuko yaitu karena selama Nansuko memimpin keuangan bagus, pemerintah bagus, hubungan pemerintahan baik dan di Sumsel untuk cakada jilid II itu tidak banyak.
“Masyarakat harus jadi pertimbangan bahwa keduanya harmonis, biasanya pasangan ini harmonis batas dua tahun, yang pernah jadi wakil pasti tahu,” ujarnya.
Akis juga berharap masyarakat juga harus mempertimbangkan bahwa diakhir jabatan ini Nanan meraih penghargaan leadership award sebagai 7 walikota terbaik se-Indonesia.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Nansuko, Edy Syahputra menegaskan bahwa apa yang dilakukan tim seberang adalah untuk mengadu domba tim pasangan incumbent.
“Saya pastikan pak Akis tetap di Nansuko, tiap hari dia kesini, dan hadir bersama saya, itu hanya main comot aja nama pak Akis dimasukin ke Jurkam RR,”kata Edy.
Menurut Edy, hal seperti itu biasa saja terjadi,karena klaim sana klaim sini hal lumrah dalam politik.Namun, untuk Akis dia memastikan hanya dicatut dimanfaatkan untuk tujuan adu domba. (dhiae)
