LEBONG, MS – Rosjonsyah Syahili kembali menegaskan akan maju sebagai kandidat pada Pemilihan Gubernur Bengkulu September mendatang. Ia mengatakan ada 4 variabel yang membuat provinsi Bengkulu sulit maju selama ini.
Pertama, sistem birokrasi yang bertele-tele. Kedua, penunjukan SDM tidak sesuai pada keahlian dan bidangnya. Ketiga, Infrastruktur yang tidak merata, dan keempat Pemerintah dan Forkopimda tidak bersinergitas.
“Itulah alasan kenapa saya harus maju. Saya ingin membenahi ini semua,” tegas Rosjonsyah sewaktu acara ramah tamah bersama Kajari Lebong, Rabu (15/1/2020) di aula Rumah Dinas.
Diungkapkannya, Kabuapten Lebong satu-satunya Pemerintah yang meraih level 3 Pencapaian maturitas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) pada tahun 2019. Ini membuktikan Pemerintah Lebong terbaik dalam kualitas sistem pengendalian intern. “Ini pun kita targetkan untuk dapat mencapai level 4,” ujar Rosjonsyah.
Dalam melayani masyarakat, Ia menerangkan bahwa segala kepengurusan yang berhubungan denagn masyarakat tidak perlu bertele-tele ataupun berbelit sehingga dapat memangkas waktu kepengurusan.
“Apalagi sekarang sudah zamannya revolusi industri. E government harus diterapkan, seperti di Lebong,” jelasnya.
Begitupun mengenai penunjukan SDM dalam birokrasi. Menurutnya penempatan tempat SDM mesti sesuai dengan kualitas. Sehingga OPD dapat berjalan sesuai bidangnya. “Intinya tidak nepotisme. Walaupun keluarga kalau SDM nya tidak sesuai kualitas ya jangan dipaksakan,” katanya.
Pembangunan infrastruktur juga demikian. Pemerataan pembangunan mesti diutamakan,tidak ada daerah yang dianaktirikan. “Infrastruktur mesti merata. Kalau jadi Gubernur, tidak ada saya Rejang, saya Selatan, saya Jawa dan lainnya. Yang ada saya Bengkulu. Yang tidak dilakukan selama ini yang mesti dibenahi,” pukasnya. (Arie)