PALI, MS – Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) bekerjasama dengan TP-PKK PALI menggelar acara dalam rangka memperingati hari TBC se-dunia ke-137 tahun dan pemberian makanan tambahan TB Paru, launching Universal Health Coverage (UHC) serta peresmian IGD Puskesmas Desa Tempirai.
Acara itu diadakan dihalaman Puskesmas Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara, PALI, Rabu (27/03/2019).
Ir Hj Sri Kustina Amalindo selaku Pembina TP-PKK Kabupaten PALI mengatakan, bahwa saat ini terdapat 465 warga PALI menderita TB Paru. Hal ini harus diperhatikan secara serius, karena kalau dibiarkan akan terus menular.
Untuk itu lanjutnya, TP-PKK melalui program Pokja 4, membantu pemerintah dengan memberikan makanan tambahan terhadap penderita TB paru setiap hari selama enam bulan dengan tujuan memberikan asupan gizinya.
“Disamping itu TP-PKK PALI pada tahun 2019 ini memprioritaskan ada pemeriksaan kanker serviks, kanker payudara dan tes Iva. Dan Alhamdulillah, PALI mendapat rangking satu di Provinsi Sumatera Selatan untuk angka yang telah diperiksa kanker serviks dan Iva tes,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) PALI Lydwirawan menjelaskan, bahwa UHC adalah suatu konsep reformasi pelayanan kesehatan yang mencakup beberapa aspek antara lain, aksesibilitas dan equitas pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan komprehensif yang meliputi pelayanan preventif, promotif, curatif sampai rehabilitatif dan mengurangi keterbatasan finansial dalam mendapatkan pelayanan kesehatan bagi setiap penduduk.
“Terdapat tiga dimensi pada UHC yaitu, penerima manfaat pelayanan kesehatan seluruh penduduk. Ketersediaan pelayanan esensial yang merata, aksesibel dan cakupan perlindungan kesehatan mulai dari pelayanan sederhana sampai pelayanan berbiaya mahal yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,” jelas Lydwirawan.
Sementara itu, Ir H Heri Amalindo MM mengajak seluruh masyarakat Bumi Serepat Serasan untuk membuang rasa malu apabila ada yang terdeteksi mengidap penyakit TB paru, karena penyakit tersebut sangat menular.
“Obati secepatnya, silahkan datang ke Puskesmas terdekat untuk diperiksa, lalu kalau minum obat jangan putus harus rutin selama enam bulan berturut turut. Jangan dibiarkan kalau kita atau ada anggota keluarga kita terkena TB paru. Sebab kalau dibiarkan, sama saja kita bunuh diri,” kata Bupati. (Adv/nor)

Komentar