Chairul di Mata Ridho Junaidi : Penampilan Perlente tapi Suka Sedekah

PALEMBANG – Anggota DPRD Sumsel H Chairul S Matdiah SH MH dikenal supel, suka bergaul, mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru dan setia kawan.

Hal ini membekas di hati para sahabat, kawan dan kolega yang pernah bekerjasama dengannya. Salah satunya adalah dari Ridho Junaidi SH MH pengacara kondang yang dulu pernah bergabung di kantor pengacara milik Chairul S Matdiah.

Seperti diketahui Chairul merupakan sosok yang ulet dan berani, sejumlah profesi ditekuninya mulai dari pedagang kaki lima yang menjual kopi di bawah jembatan Ampera, wartawan, pengacara dan juga terjun ke dunia politik menjadi kader Partai Demokrat dan terpilih jadi anggota DPRD Sumsel.

“Pengacara yang tidak mengenal lelah meskipun pada masa itu kesehatannya kurang baik, akan tetapi sakit itu terkalahkan oleh semangat juang yang tinggi, dan mengayomi keluarga,” kata Ridho Junaidi SH MH, Kamis (18/7).

Juga masih dalam ingatan Ridho, Chairul S Matdiah dikenal sebagai pengacara dengan penampilan perlente.

“Jam Rolex, Richard Mille, Franck Muller atau BVLGARI, mengenakan jas mewah seperti merk Zegna, sepatu Louis Vuitton, yang semuanya asli,” kata Ridho Junaidi.

Tapi satu hal, tambahnya, meskipun bernampilan perlente Chairul S Matdiah adalah ahli sedekah. Hampir tiap hari Chairul S Matdiah berbagi nasi bungkus bagi warga tidak mampu.

“Waktu jadi pengacara setiap tahun buko bersamo ratusan anak yatim malahan pernah 3.000 ribu orang yang diundang buko bersamo baleknyo dikasih duet,” ujar Ridho Junaidi yang pengacara PT Bukit Asam ini.

Kata-kata Chairul S Matdiah lainnya yang diingat Ridho Junaidi adalah was wis was wis, juga Indonesia Timur atau Indonesia Bersatu.

“ Itu artinya beliau yakin akan memenangkan perkara yang dibelanya,” kata Ridho Junaidi yang dibincangi terkait ulang tahun ke 60 Chairul S Matdiah. Rencananya Chairul akan menulis buku otobiografinya.

Kerja Keras di Masa Kecil

Sebagian besar orang sukses harus berjuang dulu sebelum meraih kesuksesan, sosok anggota DPRD Sumsel Chairul S Matdiah SH, MH, MKes bisa dijadikan contoh sosok yang komplet sebagai pejuang kehidupan sebelum meraih impian.

Kehidupan masa kecil yang harus bekerja keras membuka warung untuk menjual kopi hangat di bawah jembatan Ampera, lalu jadi wartawan, dilanjutkan meniti karir sebagai pengacara. Kemudian terjun ke dunia politik hingga kini, bahkan pernah mengalami sakit serius hingga menjalani cangkok ginjal dan operasi jantung membuat Chairul komplet dalam menjalani kehidupan dari kesusahan menjadi kebahagiaan.

Saat ini Chairul hidup berbahagia dengan keluarga tercinta yakni istri Hj Anisah Mardin serta empat orang putra-putri (dr Dian Permatasari, Yeni Rosadamayanti, Muhammad Jaya Sahputra, dan Muhammad Rizki Prawira), dua orang mantu (Sayidina Umar dan Muhammad Ivandri), serta tiga orang cucu (Muhammad Sandi Al-Fatih, Muhammad Randi Al-Fajri, dan Muhammad Abyan).

Semua perjuangan dan lika-liku kehidupan dijalani dengan riang gembira, tak pernah terbersit dari seorang Chairul S Matdiah perasaan bersedih.

Bahkan selera humornya lumayan tinggi, sehingga membuat orang-orang disekelilingnya juga larut dalam kegembiraan.

Namun satu hal yang tak banyak diketahui orang adalah Chairul S Matdiah gemar bersedekah, dan diakuinya sedekah inilah yang membawanya dalam kehidupan bahagia hingga sekarang.

“Sedekah saya mulai sejak muda hingga sekarang, bahkan gaji saya sebagai anggota dewan saya gunakan untuk bersedekah, sedangkan kehidupan sehari-hari keluarga saya ambil dari pendapatan sebagai pengacara,” katanya berkisah kehidupannya saat dibincangi di kediamannya. #csm

News Feed