Demi Si Buah Hati, Ibu Ini Rela Payudaranya Tidak Mau Dioperasi

HEADLINE530 views

MUARAENIM, MS – Besar sekali pengorbanan Sumarni (27) warga RT 10 Desa Tegal Rejo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim ini. Betapa tidak, demi memiliki seorang anak, dirinya rela membiarkan penyakit yang di deritanya menggerogoti payudaranya hingga membesar dengan berat sekitar 10 kg untuk keduanya.

Namun, bila operasi dilakukan maka janin berusia delapan bulan yang ada di kandungannya harus diangkat.

Berdasarkan hasil diagnosa dokter Surmani mengidap penyakit Giant Fibroadenoa Mammae Bilateral. Ini merupakan tumor jinak, tetapi biasanya ukuran tidak sampai sebesar itu.

“Saya nggak kuat lagi kalau duduk, rasanya seperti ditarik-tarik. Kasian juga anak dalam kandungan saya ini,” ujar Sumarni diruang rawat inap kelas II RS HM Rabain, Kabupaten Muaraenim, kemarin.

Sumarni menceritakan, sebelumnya penyakit tersebut sudah pernah menyerangnya pada saat kehamilan pertamanya. “Saat itu usia kandungan saya baru dua bulan, saya sempat di rujuk dan di rawat di Palembang. Dokter bilang saya mengalami kelebihan hormon, sehingga terpaksa kandungan saya terpaksa harus di keluarkan. Dan saya di pasang KB Spiral,” ungkapnya.

Kemudian lanjut dia, dirinya harus menjalani operasi rekontruksi payudara. “Setelah saya di operasi,beberapa bulan kemudian saya konsultasi lagi dengan dokter tentang bagaimana kondisi saya. Dan saya menanyakan pada dokter, apakah sayabisa mengandung lagi. Ya, karena saya benar-benar ingin memiliki seorang anak. dan dokter bilang bahwa kondisi saya sudah sehat dan sudah boleh hamil,” imbuhnya.

Setelah dinyatakan sehat lanjutnya tidak lama kemudian keinginannya untuk mengandung terwujud. “Namun penyakit ini kambuh lagi,tapi saya tidak menyangka ukurannya bisa sebesar ini,payudara saya lebih cepat membesar di banding perut saya,” pungkasnya.

Ia mengatakan saat ini usia kandungannya sudah memasuki bulan ke delapan. “Keinginan saya terbesar saat ini adalah anak yang saya kandung ini bisa lahir dengan selamat, ini anak pertama kami,dan jika anak kami sudah lahir saya siap untuk di operasi,” ungkapnya.

Sementara itu Direktur RS HM Rabain Muaraenim, dr Suwandi Safitra SPA menuturkan bahwa berdasarkan diagnosa dokter yang merawatnya ia diagnosis menderita Giant FAM Bilateral Dengan G2P0A1. “Sebenarnya ibu ini menderita tumor jinak, penyakit ini bukan yang pertama kali dideritanya. Sebelumnya di kehamilannya yang pertama ia juga mengalami hal yang sama hanya saja ukurannya tidak sebesar saat ini karena cepat di obati,” katanya.

Memang diakui dia, kasus yang di derita Sumarni adalah yang pertama kali di tangani oleh pihaknya. “Kalau menangani kasus Giant FAM itu sudah banyak,tapi untuk ukuran yang sebesar ini. Ini pertama kalinya kita tangani, dan pasien tidak bisa di ambil tindakan karena pasien tetap ingin mempertahankan kehamilannya, soalnya kalau di paksakan untuk di operasi maka itu akan berpengaruh pada bayi yang di kandungnya.” jelasnya.

Di katakan Suwandi, pihaknya nanti akan merujuk Sumarni ke RSMH Palembang untuk mendapatkan perawatan medis. “Namun akan kita perbaiki dulu keadaan umumnya, karena kondisinya saat ini masih lemas,” pungkasnya. (fe)

News Feed