OKUTIMUR, MS – Heboh, SPBU bernomor seri 24-321-130 yang berada di perbatasan Kabupaten OKU Timur dan Lampung diserbu warga.
Kejadian tersebut, dipicu karena diduga petugas di SPBU bernomor seri 24-321-130 yang berada di perbatasan OKU Timur dan Lampung melakukan kecurangan dengan mengurangi takaran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
Hal tersebut diketehui saat konsumen yang mengisi BBM jenis solar di SPBU tersebut merasa curiga lantaran BBM jenis solar yang ia isi tidak memenuhi takaran yang semestinya.
Selain diduga melakukan kecurangan dengan mengurangi takaran, SPBU ini juga diduga melakukan pengecoran secara terang terangan, hal itu juga terlihat dari banyaknya mobil dengan tengki modif yang mengantri di area SPBU tersebut.
Berdasarkan kejadian tersebut, warga yang mendatangi SPBU itu meminta pertanggung jawaban kepada pihak SPBU.
Menurut keterangan Tam, warga Kecamatan Jayapura, OKU Timur salah satu korban saat dikonfirmasi Sabtu (23/9/2023) mengatakan, ia melakukan pengisian BBM jenis Solar di kendaraan roda empat miliknya senilai Rp. 410.000. Namun, ia merasa curiga lantaran BBM jenis solar yang diisi pada kendaraan nya tersebut tidak sesuai takaran.
“Tadi saya mengantri melakukan pengisian BBM jenis solar sebanyak 60 liter untuk dikendaraan saya, duitnya senilai Rp. 410.000. Namun setelah diisi, saya merasa curiga BBM yang diisi petugas oleh pihak SPBU tidak sesuai takaran, kemudian saya melakukan pembongkaran dan ternyata benar isi BBM nya hanya 50 Liter,” katanya.
Dikatakan, atas peristiwa ini dirinya selaku konsumen merasa dirugikan oleh pihak SPBU yang berada perbatasan ini.
“Jadi yang seharusnyo isi 60 Liter malah kurang 10 Liter, parah nian. Peristiwa ini sudah sering terjadi. Untuk itu, kami meminta dinas terkait untuk segera meriksa SPBU ini, agar para pengendara yang melakukan pengisian di SPBU ini tidak mengalami kerugian,” ucapnya.
Sementara itu, menyikapi protes dari konsumen pihak SPBU sempat melakukan pemeriksaan di mesin Nozel dengan alat ukur literan sebanyak 3 kali yang disaksikan para korban.
Setelah diukur, ternyata memang benar terdapat perbedaan ukuran yang tak sesuai dengan nominal seharusnya.
Kemudian, ketika dikonfirmasi awak media, Nur Rohman selaku Supervisor SPBU perbatasan mengakui jika ada kekurangan pada takaran BBM tersebut.
Menurutnya, hal itu disebabkan karena adanya kesalahan sistem yang terjadi di mesin Nozel pengisian BBM.
”Kami sebenarnya setiap hari sudah melakukan pengecekkan, cuman ya kita mohon maaf namanya juga mesin mungkin sedang terjadi Eror dan itu terjadi bukan karena kesengajaan,” tuturnya.
Terkait protes dari Konsumen Nur Rohman mengatakan sudah melakukan mediasi dengan mengganti kerugian konsumen tersebut.
”Untuk 5 orang konsumen yang dirugikan tadi sudah kita ganti dengan melakukan pengembalian sesuai dengan nominal yang mereka rasa rugi,” ujarnya.
Pemberitaan sebelumnya SPBU bernomor seri 24-321-130 ini sudah dua kali mendapatkan protes dari konsumen dengan kasus yang sama. Namun, pada kasus yang pertama SPBU perbatasan ini sempat dilakukan penutupan oleh pihak Pertamina.
”Saya kan baru menjadi Supervisor sejak Juli 2022, nah untuk kejadian yang pertama itu mungkin Supervisor sebelum saya,” pungkasnya. (Boy)