PAGARALAM, MS – Tokoh masyarakat Kota Pagar Alam Dimyati Rais dan mantan Kabareskrim Komjen Purn.Susno Duadji sangat menyayangkan nama Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan, berganti nama menjadi Griya Teguwangi.
Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Pagar Alam yang terletak di komplek perkantoran Gunung Gare mendadak menjadi perhatian dan perbincangan masyarakat luas Kota Pagar Alam, termasuk tokoh masyarakat Dimyati Rais dan mantan Kabareskrim Komjen Purn Susno Duadji.
Hal itu bukan tanpa sebab karena Rumah Dinas Walikota Pagar Alam yang dibangun oleh Walikota Pagar Alam pertama H.Djazuli Kuris dengan uang rakyat tersebut, yang tertulis nama Rumah Dinas Walikota, namun sekarang diberi nama menjadi Griya Teguwangi, sehingga hal ini menjadi pertanyaan dan sorotan dari berbagai kalangan masyarakat Kota Pagar Alam, dan termasuk dari kalangan tokoh masyarakat, Ormas dan awak media Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan.
Seperti yang diungkapkan Dimyati Rais atau yang akrab di panggil Pandin saat dikonfirmasi teman wartawan, salah seorang tokoh masyarakat Kota Pagaralam yang juga salah satu tokoh pendiri Kota Pagaralam.
Pandin menjelaskan, bahwa rumah dinas tersebut dibangun oleh Walikota Pagar Alam yang pertama yakni H. Djazuli Kuris (Alm), dan orang yang menempati sifatnya hanya sementara di saat mereka menjabat sebagai walikota saja.
“Saya prihatin jika nanti walikotanya berganti maka bisa saja nama rumah dinas tersebut berganti lagi. Jadi saya selaku masyarakat Pagar Alam sangat tidak setuju,” ujarnya.
“Karena itu bukan rumah pribadi atau kelompok, melainkan rumah dinas milik masyarakat Kota Pagaralam, oleh sebab itu tidak bisa semena-mena mengganti nama rumah dinas, apalagi tanpa musyawarah kepada DPRD, Tokoh masyarakat dan Tokoh agama Kota Pagar Alam,” cetusnya lagi.
Lanjutnya, karena rumah dinas itu adalah aset negara, bukan aset pribadi dan kalau rumah dinas tersebut diberi nama Griya Teguwangi, jadi nama Teguwangi cuma milik segelintir masyarakat Pagar Alam saja, cuma nama satu desa saja kalo ingin diberi nama kasih saja nama Griya Besemah lebih luas dan banyak dikenal masyarakat luas. “Kalau dikasih nama Griya Teguwangi bukannya besar nama Pagar Alam dimata nasional bahkan menjadi kecil, kita jangan melupakan sejarah Kota Pagar Alam,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh mantan Kabareskrim Komjen Purn. Susno Duadji yang juga tokoh masyarakat Kota Pagaralam saat dihubungi melalui telepon seluler, pada Selasa (17/01/2023).
“Nama Griya Teguwangi belum pantas karena mengecilkan nama Kota Pagar Alam, mendingan dikasih nama Griya Besemah lebih luas milik seluruh masyarakat Kota Pagar Alam, kalo diberi nama Griya Teguwangi saya sangat menyayangkan dengan memberikan nama Griya Teguwangi, karena Pagar Alam luas,” ujar Susno Duadji.
Kalau diberi nama Griya Teguwangi, sambung Susno Duadji, seakan-akan rumah dinas tersebut hanya milik orang Teguwangi saja bukan milik masyarakat Kota Pagar Alam. “Saya sangat menyangkan hal ini” tandas Susno.
“Seperti walikota sebelumnya pun tidak berani mengganti nama rumah dinas tersebut, atau sebaiknya tetap di pakai nama rumah dinas walikota saja, kalau ingin dikasih nama, kasih aja nama Griya Besemah biar lebih luas dan tidak terjadi kecemburuan sosial dimasyarakat Kota Pagaralam, saya sependapat dengan kak Pandin kalo ingin diganti nama kasih saja nama Griya Besemah lebih luas” tukasnya.
Selain itu beberapa anggota DPRD Kota Pagaralam saat di konfirmasi awak media Via WhatsApp mengatakan, tidak mengetahui kalau Rumah Dinas Walikota sudah berganti nama menjadi Griya Teguwangi.
Epsi SE. Wakil Ketua II DPRD Kota Pagaralam mengungkapkan tidak mengetahui hal itu. “Nanti akan saya pertanyakan dahulu terutama ke Fraksi kami” singkatnya. (len)

Komentar