LAHAT, MS – Sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (10/3/2021), puluhan massa yang menamakan diri sebagai Gerakan Masyarakat Peduli Program Pemerintah Kabupaten Lahat (GMPPPKL) menggelar orasi di Jalan Kol. H. Barlian, tepatya depan Kantor Pemkab dan Rumah Dinas Bupati Lahat. Aksi ini tetap mengutamakan protokol kesehatan, serta dalam pengawalan Anggota TNI dan Pores Lahat.
Kedatangan massa yang dimotori Darmawansyah, SH selaku Koordinator Umum dan dibawa bendera LSM Garda Nusantara yang dipimpin Ayeng serta LSM GPPL yang dinahkodai oleh Beben ini, adalah untuk menyatakan sikap, bahwa mereka sangat mendukung program-program Pemerintah Kabupaten Lahat.
“Sebagai LSM yang telah banyak membantu pengobatan gratis pada masyarakat yang tidak mampu, kami sudah merasakan kinerja Pemkab Lahat sudah sangat menyentuh masyarakat. Dan biaya yang digunakan adalah berkat bantuan dari Pemkab Lahat,” urai Ayeng dalam orasinya.
Dikatakan Ayeng, dirinya bersama puluhan massa menyuarakan seruan kebijakan positif tentang program Pemerintah Kabupaten Lahat ini adalah sebagai “Panggilan Hati”.
“Kami tergerak untuk menyatakan dan membuktikan hasil kerja baik Pemkab Lahat. Kami berdemo bukan karena adanya aksi-aksi lain yang menentang program Pemkab Lahat yang dipimpin Bupati Cik Ujang. Silahkan bagi siapa saja yang mau beraksi, panggung demokrasi adalah panggung semua masyarakat Indonesia. Hanya saja, kami juga sudah merasakan besar manfaat program Pemkab Lahat,” kata dia.
Senada, Beben juga menyebut bahwa salah satu keberhasilan kinerja Pemkab Lahat adalah tentang program percepatan penanganan pandemi Covid-19. Menurut Beben, selain sekarang sudah berjalan dengan lancar vaksinasi sinovac, Kabupaten Lahat saat sudah mendekati Zona Hijau dalam hal penaganagan Covid-19.
“Dan apabila masih ada yang menuding bahwa program Pemkab Lahat tidak baik, itu adalah pemikiran yang picik dan licik dari segelintir manusia yang ditumpangi kepentingan lain,” ungkap Beben.
Beben menyebut, bagi mereka yang merasa tidak puas dengan hasil kerja Pemkab Lahat, silakan melaporkan ke pihak-pihak penegak hukum sesuai aturan yang ada. Jika memang hal tersebut harus dilakukan, silakanlah. Tapi bila tidak terbukti, maka akan tanggung sendiri akibatnya.
“Tidak perlu ada aksi-aksi protes dan tudingan yang seakan-akan semua program Pemkab Lahat ini salah semuanya. Kalau memang perlu laporkan ke pihak berwajib, nanti juga akan ada tim audit yang memeriksa. Kalau memang terbukti ada yang salah, ya salah. Tapi kalau tidak terbukti maka kami juga akan menggelar aksi lebih besar untuk mendukung kinerja Pemkab Lahat”, tutup Beben.
Endang, salah satu massa GMPPPKL juga merasa kecewa dengan adanya tudingan tentang adanya penyimpangan dana Covid-19 seperti yang disampaikan massa aksi sebelumnya.
“Sangat disayangkan, di tengah Pemkab Lahat sudah menunjukkan hasil percepatan penganganan Covid-19 sudah mulai menghijau, kok ada saja masyarakat yang menuduh korupsi dana tersebut. Lalu, dana yang digunakan selama ini untuk penanganan Covid-19, itu berasal dari mana.., kalau memang dana itu diselewengkan?. Dan ingat, kami bukan massa tandingan. Tapi kami adalah masyarakat yang sangat mendukung program Pemkab Lahat”, sampai dia.
Sekitar 20 menit sebelumnya, aksi serupa juga digalar massa dari Aktifis Lahat Bersatu (ALB) dengan massa yang nyaris seimbang dengan GMPPPKL. Hanya saja aspirasi yang disampaikan massa ALB ini cenderung untuk memprotes berbagai program kerja Pemkab Lahat.
“Kami minta keterbukaan informasi publik tentang realisasi dana Covid-19”, demikian disampaikan kutipan kata-kata Nata selaku orator aksi ALB.
Menyikapi aksi kedua kelompok masyarakat ini, Bupati Lahat, Cik Ujang, SH melalui Kasat Pol-PP, Fauzan Choiri, S. STP, M. Si mengatakan, pihaknya berterimakasih atas gelaran aksi yang dilakukan.
“Semua aspirasi yang disampaikan oleh saudara-saudara kami merupakan wujud perhatian pada Pemkab Lahat. Hal ini juga menjadi bahan evaluasi dan by pelajaran bagi kami di Pemerintahan Kabupaten Lahat”, sebut Fauzan. (nur)