MEDAN, MS – Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI) mendukung Badan Pengembangan Otorita Danau Toba (BPODT) dalam memajukan dan mengembangkan pariwisata Danau Toba. Hal itu dikatakan Ketua Umum FBBI, Ronsen LM Pasaribu, Minggu (9/7/2017).
Menurut dia, dalam rangka mendukung percepatan pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KPSN) Danau toba, FBBI telah menghadiri undangan Direktur Utama BPODT, Arie Prasetiyo. “Pada saat acara itu jadi pembicanya Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, Jumat (7/7/2017) di Hotel JW Mariot, Jalan Putri Hijau No 10 Medan,” jelasnya.
Dikatakan Ronsen, dalam acara itu FBBI mengusulkan kepada BPODT dan Menko Maritim untuk meningkatkan kunjungan wisata Danau Toba. “Ya, kita minta mensosialisasikan kepada masyarakat terlebih kepada pihak Gereja HKBP dimana agar dalam pelaksanaan adat yang berhubungan dengan gereja di sekitar Danau Toba seperti pernikahan dan pesta adatnya agar memakai pakaian asli adat,” imbuhnya.
Ia beralasan, promosi itu itu sudah dikemas sejak dahulu kala dengan biaya yang lebih murah bagi keluarga yang berpesta serta tidak menuggu biaya promosi dari pemerintah. “Acara-acara demikianlah yang merupakan objek wisata di Bonapasogit,” ungkapnya.
Ditambahkannya, bahwa acara pernikahan adat adalah potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat dan sudah diterima di Gereja. Dimana ada titik singgungnya dengan gereja. “Oleh karena itu, dengan mengangkat potensi ini menjadi salah satu bentuk budaya lokal yang menarik bagi wisatawan. Karena itu, perlu sharing informasi, kapan dan dimana dilaksanakan sehingga wisatawan mengetahu dan tertarik melihatnya. Juga perlu brosur berkaitan dengan objek adat perkawinan tersebut disiapkan oleh BPODT atau pemerintah,” pungkasnya.
Terpisah Ketua FBBI DPD Sumatera Selatan (Sumsel) Jimmy Lumban Gaol menuturkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk selali melibatkan FBBI dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. “Rencananya FBBI akan terlibat dalam pesta seni dan budaya saat ulang tahun Pemprov Sumsel nanti,” tuturnya.
Bahkan, pihaknya juga mendorong fungsionaris di institusi masing-masing agar memelihara semangat membangun Bonapasogit dan orang Batak di tempat masing-masing. “Ya, seperti memberikan pelayanan yang prima kepada orang Batak oleh petugas yang kebetulan anggota di instansi Samsat. Tentu berkaitan dengan layanan kendaraan bermotor. Tentu ini kami apresiasi, dengan informasi yang memadai maka terhindar dari denda, kesulitan dan kelancaran pelayanan oleh pemerintah,” ujarnya. (as)