AIRSUGIHAN, MS – Gubernur Sumsel, H Hermanderu meninjau Tempat Kejadian Perkara (TKP) gajah yang menyerang Sertu Iskandar dan warga di desa Banyubiru, kecamatan Airsugihan, kabupaten OKI, Kamis (5/3).
Gubernur didampingi Kepala Desa Banyubiru, Herman dan anggota DPRD OKI, Sugeng, menyaksikan langsung TKP di desa tersebut dan turut berbelasungkawa atas gugurnya anggota TNI yang sedang membantu warga.
Menurut Kades Banyubiru, Herman, sebelum gajah tunggal (sendirian) itu menyerang sertu Iskandar, Gajah tersebut menyerang warga bernama Fahrul (50) warga RT 17, pada pukul 07.00 wib. Fahrul sempat lari menjauh, tapi kalah cepat. Gajah liar itu langsung menerjang Fahrul hingga terjatuh dan diinjak-injak.
“Beberapa warga ketakutan hendak menolong Fahrul yang diamuk dan diinjak gajah. Fahrul baru bisa ditolong setelah gajah mulai menjauh,” ujar Herman.
Cara menolong Fahrul pun, lanjut Herman, tidak mudah, sebagian warga harus mencuri perhatian agar gajah menjauh, sebab gajah itu bisa dengan cepat memutar badan lalu mengejar siapa saja.
“Alhamdulillah, Fahrul cepat ditolong dan warga segera membawa ke pos kesehatan terdekat kemudian dirujuk ke RSMH,” kata Herman.
Adapun luka yang diami Fahrul adalah luka robek di wajah sebelah kiri dan tulang iga serta perut. Selang dua jam usai menyerang Fahrul, gajah yang sedang dihalau masyarakat itu kembali berontak dan mengejar warga, termasuk sertu Iskandar yang saat itu ikut jadi korban amukan gajah. Sertu Iskandar tak tertolong karena terjatuh dan luka berat di kepala akibat diamuk gajah.
Dalam kunjungan ke TKP itu, gubernur memerintahkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk meninjau sejauh mana areal konservasi hewan liar itu dan segera menggiring hewan liar ke tempatnya. Sebab kalau hewan liar sudah masuk ke pemukiman penduduk, akan berhadapan dengan manusia.
Sementara Sugeng, Anggota DPRD OKI, yang merupakan putra daerah Airsugihan, hadir di tempat TKP selain ingin mendengar lebih dekat, juga turut berbelasungkawa atas gugurnya sertu Iskandar saat membantu warga.
Yang terpenting, menurut Sugeng harus ditinjau lagi pemetaannya, terutama hutan konservasi untuk hewan liar dan tanaman kehidupan agar tidak selalu berhadapan dengan manusia.
“Tadi pak Gubernur juga membicarakan soal wilayah hutan konservasi. Berapa kilo dari areal pemukiman penduduk. Meski nantinya bisa dihalau masuk hutan lagi, suatu saat pasti bisa kembali lagi. Buktinya wilayah hutan yang dibatasi kanal limbah, gajah masih bisa menyeberang,” kata Sugeng.
Usai meninjau TKP, Sugeng langsung ke Rumah Sakit Moehammad Hoesien (RSMH) menengok korban Fahrul yang selamat dari amukan gajah liar. (*)