PRABUMULIH, MS – Menanggapi kericuhan yang terjadi di Lapas Malabero pasca razia narkoba yang dilakukan Satuan Narkoba Polresta Bengkulu, Kamis (21/7/2016) lalu, Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti merasa turut prihatin.
Menurutnya, hal ini tidak seharusnya terjadi dan cepat diantisipasi. “Ini peristiwa yang sangat memprihatinkan. Saya sudah tunjuk Sekda dan Asisten I menurunkan tim kelokasi guna melakukan langkah antisipasi,” ujar Gubernur disela-sela konferensi pers terkait masalah isu vaksin palsu, di ruangan VIP Bandara Fatmawati Sukarno, kemarin.
Untuk itu, Gubernur mengharapkan pihak kepolisian dan sipir untuk melakukan pembinaan yang intens terhadap napi agar dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat, sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab. “Jadi Silahkan nanti polisi dan sipir untuk melakukan kajian lebih dalam,” ujarnya.
Dikatakan Gubernur, dirinya mengapresiasi kinerja Satuan Narkoba Polres Bengkulu yang telah menindak peredaran narkoba di dalam Lapas. “Kita juga mengapresiasi Polres Bengkulu dalam menindak peredaran narkoba,” tutupnya. Diketahui, Kericuhan bermula saat Satuan Narkoba Polresta Bengkulu merazia Lapas Klas I A sekitar Pukul 17.00 WIB. Dalam razia, Sat Narkoba Polresta Bengkulu mengamankan 10 orang napi dan berhasil menyita 140 handphone, Lima kartu ATM dan buku tabungan, 4 buah timbangan digital, sabu seberat 12 gram,10 kantong plastik klip, 6 alat hisap sabu, dan sisa sabu sekira 3 gram. (Ark)