MUSIRAWAS, MS – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lubuklinggau, Jumat (17/5/2019) menggeruduk kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Musirawas (Mura) yang berada di Beliti. Namun tak satupun komisioner Bawaslu berani menemui para pendemo untuk memberikan jawaban. Padahal beberapa orang komisioner Bawaslu tengah ada dikantor.
Sekretaris HMI Cabang Lubuklinggau, Armand dalam orasinya menyampaikan ada tiga tuntutan dari HMI yang minta Bawaslu segera ambil sikap. HMI mendesak Bawaslu Mura agar segera melakukan penindakan berdasarkan ketentuan dalam peraturan pemilu terhadap oknum caleg yang melakukan money politik.
“Kami minta segera ditindak caleg atas nama Novian Fauzi dan Maphilinda yang diduga melakukan money politik,” ujarnya.
Tak hanya itu Armandjuga menegaskan HMI mendesak Bawaslu Mura mengusut tuntas keterliban ASN dalam poltik praktis, serta keikutsertaan dalam praktek money politik. Selain itj HMI meminta Bawaslu, Polres dan Kajari mengusut tuntas dugaan penggunaan dana desa dan tindak kriminalisasi yang dilakukan oknum camat terhadap anggota PPK Tiang Pumpung Kepungut.
“Kami minta 3 tuntutan ini segera direalisasikan. Karena kejadian tersebut nyata terjadi,” tegasnya.
Namun sayangnya, hingga orasi berakhir tidak satupun Komisioner Bawaslu Mura menemui belasan anggota Bawaslu.
“Tadi kata stafnya komisionernya ada, kami tunggu tidak lama stafnya mengatakan tidak ada. Ini ada apa, masak pejabat publik takut mengahadapi warga. Staf yang disuruh menemui kami. Sepertinya komisioner bersembunyi. Kami akan adakan aksi yang lebih besar lagi, kalau tuntutan kami ini tidak ditindaklanjuti,” tutupnya. (dhia)