Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1437 H pada 6 Juli 2016. Penetapan itu berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, ijtimak jelang Syawal 1437 H Pada Senin, 4 Juli 2016. Bahkan penetapan ini sama dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dimana Hari Raya Idul Fitri 1437 H jatuh pada 6 Juli 2016. Dengan adanya kesamaan penetapan Hari Raya Idul Fitri 1437 H ini maka Lebaran tahun ini akan ada persamaan dengan keputusan yang akan disampaikan pihak pemerintah melalui Kementerian Agama, yang bisa dipastikan juga akan menetapkan Lebaran jatuh pada 6 Juli.
Kondisi ini jelas sangat menggembirakan bagi umat Islam di tanah air, yang selanjutnya akan dapat melihat adanya kebersamaan di kalangan umat Islam dalam menyambut dan mengumandangkan gema takbir, tahmid dan tahlil, secara bersama-sama.
Dengan demikian sangat wajar jika Lebaran kali ini, kita harapkan dapat menjadi momentum penguatan kembali spirit kebersamaan di kalangan umat Islam di negara kita, yang dalam beberapa tahun belakangan ini, cenderung bersikap nafsi-nafsi.
Apalagi di tengah situasi kehidupan dan dinamika perpolitikan di tanah air belakangan ini, yang didominasi munculnya dualisme dan sikap saling klaim lebih baik dari kelompok lain, sehingga berbagai wadah parpol, ormas, terpuruk dalam perpecahan berkepanjangan. Maraknya dualisme itu, terlepas dari adanya intervensi pihak penguasa, juga sebagai konsekuensi logis dari tidak adanya spirit kebersamaan (ukhuwah) di antara kita, dan selalu merasa diri dan kelompoknya paling benar daripada pihak lain.
Penetapan hari H Lebaran di Indonesia memang selalu menjadi persoalan yang menarik dan melibatkan dua ormas Islam terbesar di tanah air, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Kedua ormas ini sering berbeda dalam menyikapi hari H Idul Fitri. Namun, syukurlah perbedaan sikap dan keyakinan itu tidak sampai membuat kedua ormas Islam terbesar itu saling bermusuhan satu sama lain, tetapi mampu menjaga sikap saling toleransi dan tenggang rasa.
Nah, pada Lebaran kali ini dan Idul Fitri beberapa tahun mendatang, kelihatannya sudah mulai terjadi kesamaan dalam hal waktu perayaannya juga dalam hal persepsi dalam menyikapinya. Dengan kata lain, betapapun perayaan Lebaran itu, apakah dirayakan secara bersama atau tidak, agaknya spirit ukhuwah Islamiyah sudah semakin lebih dominan mewarnai, sehingga perbedaan sudah mulai bisa dianggap sebagai sebuah keniscayaan. Selamat Idul Fitri 1437 H, Minal Aidin Walfaidzin…(**)
Siiiipp