Keberhasilan Pelaksanaan IPU Diharapkan Jadi Promosi Indonesia Aman Covid-19

NUSA DUA, MS – Penerapan prosedur kesehatan yang ketat dan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) yang wajib dimiliki oleh semua hotel menjadi landasan pelaksanaan Sidang Umum Inter Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang digelar di Bali International Convention Center pada 20-24 Maret 2022.

CHSE meruoakan program pemerintah untuk penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan). Penerapan program ini adalah dengan melakukan sertifikasi CHSE untuk para pelaku usaha di industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memberikan jaminan pada masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan telah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Lancarnya pelaksanaan acara yang dihadiri oleh 133 delegasi negara anggota IPU ini membawa rasa optimisme bagi pelaku pariwisata di Bali, khususnya di kawasan Nusa Dua di mana Sidang Umum IPU digelar. “Keberhasilan pelaksanaan IPU di Kawasan The Nusa Dua diharapkan menjadi momentum promosi bagi negara-negara peserta bahwa Indonesia dan Bali khususnya sudah mampu kembali melaksanakan kegiatan berskala international pada saat belum tuntasnya kondisi pandemi covid-19,” I Gusti Ngurah Ardita, Managing Director The Nusa Dua yang merupakan bagian dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengatakan.

Keberhasilan ini, kata Ardita, diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada negara-negara yang menjadi market potensial pariwisata Indonesia untuk dapat kembali melaksanakan perjalanan wisatanya ke Bali.

Penerapan protokol kesehatan dan CHSE ini mendapat apresiasi tinggi dari delegasi World Health Organization (WHO) yang juga turut hadir dalam penyelenggaraan Sidang Umum IPU ini. “Saya yakin Indonesia melakukan begitu banyak upaya agar COVID tidak menyebar selama pelaksanaan acara yang dihadiri cukup banyak orang ini. Dari mulai menyediakan tes COVID untuk seluruh delegasi, mewajibkan pemakaian masker, menyediakan hand sanitizer di berbagai titik, menyiapkan tempat cuci tangan dan terus menerus mengingatkan untuk menjaga jarak. Hal ini membuat kami yang hadir merasa nyaman dan aman,” Stella Chungong, Direktur Health Security Preparedness, WHO, mengatakan.

Menurut data dari The Nusa Dua ITDC, selama penyelenggaraan IPU, terjadi peningkatan signifikan terhadap tingkat hunian hotel The Westin dan hotel-hotel do sekitarnya. “Sidang Inter Parlemen Union yang dihadiri lebih dari 1000 peserta dari 133 negara berkontribusi hingga 90 persen terhadap tingkat hunian hotel di The Westin dan jumlah booking rooms kawasan The Nusa Dua,” Ardita mengungkapkan.

Selain di The Westin Nusa Dua yang letaknya terhubung dan berada dalam satu area dengan Bali International Convention Center ini kenaikan tingkat hunian, dikatakan Ardita terutama terjadi pada hotel-hotel resmi yang menjadi pendukung sidang IPU.

Dalam data yang diberikan, secara keseluruhan, total jumlah kamar yang terisi di masing-masing hotel resmi IPU itu mencapai 754 kamar dengan perincian, The Westin mencapai 300 kamar, The Laguna, 38 kamar, Courtyard, 30 kamar, St Regis, 49 rooms, . Melia Bali 173, Nusa Dua Beach Hotel, 164 kamar. Angka itu tentu akan jadi lebih besar bila ditambah dengan kenaikan tingkat hunian hotel yang tidak menjadi mitra resmi IPU.

Pihak The Westin yang juga mengelola Bali International Convention Center (BICC), melalui Director of Sales and Marketing Saraswati Subadia, mengaku sangat bangga bisa dipercaya menjadi lokasi acara sidang umum IPU di masa pandemi. Pengamanan, penyediaan tempat, protokol kesehatan, penyediaan makanan dan masih banyak lagi hal lain, dopersiapkan secara saksama oleh Tim The Westin. “Perbedaan yang kami rasakan dalam mempersiapkan ajang konferensi sebelum dan sesudah pandemic adalah sangat utama untuk penerapan protokol kesehatan yang sangat diperhatikan,” katanya.

Makin meratanya pemberian vaksin dua dosis serta dimulainya vaksin dosis ketiga serta penghapusan kebijakan karantina serta kewajiban melakukan tes PCR kala bepergian tampaknya menggerakkan lagi roda pariwisata di Pulau Dewata. Kedatangan para delegasi IPU turut pula menambah laju pergerakan pariwisata itu. Menurut Ardita, hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kedatangan di Bandara International Ngurah Rai yang telah mencapi 12.471 kedatangan domestik dan international dan occupancy tertinggi kawasan The Nusa Dua mencapai 48.55% pada tgl 20 maret 2022 yang merupakan hari pembukaan Sidang Umum IPU.

“Dengan pelaksanaan IPU 2022 di kawasan The Nusa Dua diharapkan dapat menjadikan pilihan untuk penyelenggaraan event MICE lainnya di kawasan The Nusa Dua karena kawasan The Nusa Dua dan seluruh tenant yang ada di kawasan telah memiliki dan mengimplementasikan SOP covid-19 serta sertifikasi CHSE,” Ardita menandaskan. (*)

News Feed