PRABUMULIH, MS – Sebanyak 30 orang secara tiba-tiba merusak Suhada (47), warga Desa Unit 7 Dusun I Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Prabumulih.
Sekelompok massa itu tidak merusak dan membakar rumah Suhada. Namun juga memukul dua anak korban dan menghajar warga lain yang melintas di tempat kejadian perkara (TKP).
Bahkan anak Suhada, Ahmad Rifai (18) dihakimi massa hingga menderita luka lebam di bagian wajah.
Tak hanya itu, massa yang membawa bensin juga nyaris menghanguskan rumah tersebut. Beruntung, aparat kepolisian dari Polsek RKT cepat datang ke lokasi kejadian sehingga massa pun langsung kabur membubarkan diri.
Bersama warga lainnya, petugas kemudian memadamkan api yang membakar bagian dalam rumah. Sementara, Suhada beserta keluarganya mengungsi ke rumah salah seorang kerabat. Kejadian itu terjadi, Jumat (28/10) sekitar pukul 08.00 WIB.
Sedangkan motif penyerangan belum diketahui. Namun dugaan, massa berasal dari keluarga dua pelaku pengeroyokan anak Suhada bernama Umar Sucipto (24), yang telah diringkus polisi sepekan sebelumnya. Massa tidak terima kerabatnya harus dikurung di dalam sel.
Untuk mengatisipasi agar tidak terjadi konflik antar kampung di Desa Karya Mulya, sebanyak 150 personil Polres Prabumulih dibantu anggota TNI dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Tak hanya personil kepolisian yang turun, Wakil Walikota Prabumulih Andriansyah Fikri SH bersama jajarannya langsung meluncur ke TKP untuk melihat dan melakukan mediasi agar tidak terjadi bentrok kembali. Bahkan Wakil Walikota Prabumulih yang sudah berkoordinasi dengan Walikota Prabumulih Ir Ridho Yahya MM, bahwa pemerintah kota (Pemkot) Prabumulih akan memperbaiki rumah Suhada.
Informasi dihimpun, kejadian itu terjadi saat anak sulung Suhada bernama Umar Sucipto Minggu (9/10) lalu terlibat perkelahian dengan sekelompok pemuda di desa tersebut.
Umar yang saat itu sedang bermotor bersenggolan dengan salah seorang pemuda. Karena tidak terima, mereka pun melakukan pengeroyokan terhadap Umar. Tak hanya Umar, adik Umar yang bernama Ahmad Rifai (18) juga ikut dikeroyok saat akan menyelamatkan kakaknya.
Dua hari kemudian, keduanya lalu melaporkan perbuatan pemuda tersebut ke Polsek RKT melalui laporan polisi LP/B/X/2016/Sumsel/Res PBM/Polsek RKT.
Mendapatkan laporan itu, unit Reskrim Polsek RKT meringkus pelaku pengeroyokan bernama Habor, warga Dusun 1 Desa Karya Mulya Kecamatan RKT pada tanggal (24/10). Lalu tiga hari kemudian, unit Reskrim Polsek RKT juga kembali meringkus pelaku lain bernama Erco yang juga warga setempat.
Mendapatkan hal itu, keluarga pelaku lalu melakukan mediasi dengan keluarga korban agar tidak melanjutkan perkara tersebut. Mediasi yang dipimpin kepala desa berlangsung damai dan berhasil mencapai kesepakatan.
Namun, entah karena ada provokasi dari pihak lain, massa dari keluarga pelaku langsung datang beramai-ramai dan merusak rumah korban.
Anak Suhada yang bernama Ahmad Rifai juga ikut menjadi bulan-bulanan massa. Istri korban, Suprihatin (45) yang ada di dalam rumah hanya bisa berteriak-teriak minta tolong. Massa lain, merangsek masuk ke dalam rumah lalu merusak sejumlah perabotan. Mereka pun kemudian menumpahkan bensin lalu membakar isi rumah Suhada.
Sementara Suhada yang baru pulang dari kebun karetnya juga langsung ikut dikeroyok. Aksi baru berhenti setelah anggota Polsek RKT yang kebetulan berpatroli datang ke lokasi. Massa pun langsung bubar dan melarikan diri.
“Aku cuma bisa berteriak minta tolong saja pak, massa sudah melempar rumah saya dengan batu dan kayu. Serta merusak dan membakar isi rumah saya,” ungkapnya.
Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti SE MM didampingi Wakapolres, Kompol Rahmat Sihotang dan Kabag Ops Kompol Andi Supriadi SIK SH MH menuturkan, saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut. “Intinya saat ini kami mengamankan lokasi kejadian. Dan mengamankan keluarga korban,” ungkapnya.
Dikatakan dia, untuk mengamankan kejadian tersebut pihaknya menerjunkan 150 personil Polres Prabumulih. “Kita juga sudah melakukan mediasi baik dengan keluarga korban maupun keluarga pelaku. Ya, supaya kejadian tidak kembali terjadi,” pungkasnya.
Berdasarkan pantuan, hingga menjelang sore hari pihak Polres Prabumulih masih berjaga-jaga disetiap penjuru di dekat kejadian perkara. (nor)