INDRALAYA, MS – Pemkab Ogan Ilir turut memfasilitasi operasi gratis bibir sumbing dan celah langit bagi warga dari kalangan tak mampu. Operasi ini diinisiasi oleh Yayasan Ummi Romlah dan Smile Train Indonesia, bekerjasama dengan RSUP Mohammad Hoesin Palembang serta RSUD Ogan Ilir.
Direktur RSUD Ogan Ilir, dr. Siska Susanti mengatakan, ada 19 warga yang dilayani untuk operasi bibir sumbing dan celah langit.
“Warga mulai dari usia 3 bulan hingga 38 tahun menjalani operasi di rumah sakit kita,” kata Siska kepada wartawan, Rabu (30/3).
Dilanjutkannya, kegiatan ini dimulai sejak sehari sebelumnya di mana para pasien menjalani screening dan rontgen terlebih dahulu. Dan hari ini, operasi dilaksanakan terhadap seluruh pasien dari berbagai kalangan usia tersebut.
“Alhamdulillah, operasi berjalan lancar. Satu orang pasien hanya perlu waktu 20 menit untuk diambil tindakan operasi,” jelas Siska.
Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar berpesan kepada RSUD agar menyediakan layanan terbaik bagi para pasien. Bahkan ia minta pasien diantar ke rumah masing-masing dengan menggunakan ambulans.
“Saya minta pasien diantar pulang pakai ambulans. Agar tidak merepotkan keluarga yang tidak memiliki kendaraan,” pinta Panca.
Ke depan, Pemkab Ogan Ilir menegaskan siap berkolaborasi untuk operasi bibir sumbing dan celah langit ini. Karena tak ingin melihat anak-anak Ogan Ilir mentalnya turun dan terhambat sosialisasinya karena kelainan yang dialami.
“Diupayakan ke depan paling tidak 10 atau 15 orang bisa menjalani operasi gratis bibir sumbing ini,” kata Panca.
Sementara Ketua Yayasan Ummi Romlah, Dr. Iqmal Perlianta, SpBP-RE mengungkapkan, operasi gratis bibir sumbing dan celah langit mulai dilakukannya sejak 2012 lalu.
Kini, lebih dari 2.930 lokasi operasi telah didatangi Dr. Iqmal dan tim dari Smile Train Indonesia.
“Kami datang dengan niat tulus dan ikhlas membantu. Mengembalikan senyum saudara-saudara kita merupakan kebahagiaan tersendiri,” ucap dokter bedah plastik rekonstruksi dan estetik kraniofasial ini.
Menurut Iqmal, operasi bibir sumbing gratis ini perlu sumbangsih semua pihak karena biaya yang tidak sedikit. Sementara berdasarkan pengalamannya, banyak penderita bibir sumbing berasal dari warga tak mampu.
“Insha Allah kami akan terus melayani masyarakat dengan peralatan terbaik, dokter berkompeten. Untuk data calon pasien, tentunya perlu bantuan dari Pemda maupun Dinkes setempat,”tungkasnya. (AL)

Komentar