PALEMBANG – Ratusan penari dari Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya bisa menuntaskan menari selama 8 jam nonstop alias tanpa jeda dari pukul 10.00 hingga pukul 18.00 di Auditorium Palembang Indah Mall (PIM) Senin (29/4).
Menari 8 jam itu digelar dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia pada April 2024 . Sekaligus memperingati hari ulang tahun (HUT) Diamond Sanggar Anna Kumari yang ke-61 tahun.
Penari tersebut menari secara maraton dengan menampilkan sejumlah tarian mulai tarian tradisional hingga tari kreasi.
Acara juga di warnai memasak selama 8 jam yang di lakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi dari Poltekpar Palembang.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumatera Selatan Kristanto Januradi mengaku bangga Sumsel punya banyak tarian dan sanggar yang terkenal hingga menelurkan maestro tari.
Kristianto mengatakan dengan kegiatan yang menampilkan tarian-tarian ini diharapkan bisa menumbuhkan minat anak muda untuk melestarikan tarian asli Indonesia.
“Tarian asli Indonesia itu keren dan tidak kalah keren dengan tarian lainnya di dunia,” katanya.
Dia berharap semakin banyak anak muda yang peduli dan melestarikan tarian.
Sedangkan Plt Ketua DKP , Hasan menilai acara ini diikuti sangat antusias oleh masyarakat.
“ Hari ini bersama legendaris kita bunda Anna Kumari sampai hari ini masih tetap berkarya dan penerusnya sampai hari ini anak-anak muda yang akan menari 8 jam ini akan menambahkan energy khususnya pada ibu Anna Kumari, ini sangat luar biasa hari ini,” katanya.
Sedangkan Humas Sanggar Anna Kumari Mirza Indah Dewi, Spd mengaku tidak menyangka acara tersebut bisa sukses walaupun di buat secara sederhana.
“Karena pagi ada workshop, siang ada tari massal , jadi total pengisi acara dan lain-lain bisa mencapai 700 orang. Kita juga disuport pemerintah semoga ini menjadi agenda kedepan dan menjadi perhatian pemerintah,” katanya.
Selain itu banyak juga tokoh yang hadir seperti artis nasioal Anwar Fuady.
“ Dari Pemprov ada staf ahli, Pemkot juga staf ahli, ibu Feby, istri pak Herman Deru Deru datang, ada sutradara Aditya Gumay, Kepala MNC pak Agung , Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi di wakili Ibu Cahyo, Dinas Kebudayaan Kota, diwakili Selvi,” katanya.
Juga hadir Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn, Kadisbudpar Sumsel Aufa Syahrizal Sarkomi, Mantan Ketua IKA Unsri Agung Firman Sampurna dan Kepala Dinas Koperasi & UKM Provinsi Sumatera Selatan Ir. H. Amiruddin, M.Si .
Dan kegiatan ini menurutnya di support dan di dukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumatera Selatan.
Sedangkan salah satu penari asal Palembang Indriana mengaku sudah menyiapkan jauh hari untuk mengikuti kegiatan ini.
“Sebelumnya saya pernah nari 6 jam non stop, kali ini menari 8 jam non stop,” katanya.
Menurut Pemilik Sangar Bening Manajemen, untuk persiapan menari satu Minggu mengkonsumsi susu dan telur ayam kampung supaya tetap sehat dan fit saat menari.
“Untuk menari mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB di PIM. Narinya bebas yang penting tetap gerak. Kalau saya suka nari sejak kecil hingga saat ini,” kata wanita yang sudah berusia 40 tahun ini.
Menurut pelatih tari di SMA Negeri 1 Palembang ini, asiknya menari itu bisa mengekspresikan diri. Dengerin lagu buat gerakan dan diekspresikan.
“Kalau saran yang mau belajar nari harus telaten. Jangan pernah menyerah dan harus rajin. Banyak yang tidak ada basic tapi punya kemauan, yakinlah pasti bisa,” katanya.