LUBUKLINGGAU, MS – Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe mengatakan visi yang sudah disepakati bersama bahwa dirinya selaku Walikota bersama dengan Wakil Walikota, H Sulaiman Kohar ingin terwujudnya Lubuklinggau Kota metropolis yang madani.
Hal itu dikatakannya dihadapan seluruh kepala perangkat daerah yang hadiri di acara Musrenbang RPJMD Kota Lubuklinggau tahun 2018-2023, Jumat (23/11/2018) di Gedung kesenian Pemkot Lubuklinggau.
“Dengan segala potensi yang ada bahwa Lubuklinggau akan menjadi pusat dan segala kegiatan dan tetap menjaga kerukunan,” ujarnya.
Disamping itu, untuk misi yakni prioritas SDM dan sektor jasa yang dilakukan Wako dan Wawako. “SDM sangat luas, tidak hanya SDM aparatur, dari aparatur juga berkaitan dengan seluruh masyarakat Lubuklinggaau,” timpalnya.
Nanan menambahkan, dunia ini sekarang sudah canggih. Dan dengan itu bagaimana cara untuk memikirkan inovasi-inovasi. Tentunya hal tersebut perlu banyak wawasan dan membuka lembaran-lembaran. “Untuk itulah SDM merupakan bagian daripada kita untuk mengisi pembangunan dilinggau,” bebernya.
Kemudian untuk sektor jasa, masyarakat Lubuklinggau akan berputar ekonominya dan meningkat ekonominya apabila orang banyak datang ke Lubuklinggau. “Kalau tidak ada, jangan berharap perputaran ekonomi akan meningkat. Sektor jasa inilah yang akan membangun ekonomi masyarakat,” bebernya.
Orang nomor satu di bumi sebiduk semare itu meminta agar seluruh pucuk pimpinan, SKPD, lembaga vertikal dan sebagainya untuk dengan sistematis bersinergi. “Ini yang kita butuhkan. Kita membangun sistem keamanan dengan pola sistematis dan kebersamaan,” ungkapnya.
Selain itu dirinya selalu menekankan, dalam bekerja jika semuanya bekerja maka laju pertumbuhan ekonomi Lubuklinggau meningkat. “Kalau segalanya bekerja, maka dengan itulah capaian ekonomi makro kita sudah tinggi mengalahi nasional bahkan provinsi. Untuk mengurangi tingkat penganggran kita nomor satu,” terangnya.
Meski begitu, segala hal untuk menggerakan pembangunan di Lubuklinggau harus ada dana. “Kita ini cuma dapat uang paling besar dari pusat. Dari DAK 493 milair, kita dapat DAK 149 miliar, bagi hasil lain 101 miliar,” terangnya.
Dan pihaknya saat ini sedang mencoba lagi bagaimana membuat strategi, mensiasati keterbatasan anggaran itu. Tidak ada kata lain untuk mencukupi lima tahun kedepan butuh dana Rp3 tirliun. “Potensi keuangan kita 1 triliun. Itu semuanya 44 persen habis untuk belanja tidak langsung termasuk gaji. Selebihnya untuk kegiatan-kegiatan lain,” kata Nanan.
Sementara itu Kepala Bappeda Lubuklinggau, Hj Farida mengatakan kegiatan musrenbang memiliki arti penting dalam proses rencana pembangunan. “Melalui forum ini masyarakat dapat berpartisipasi dan ikut serta dalam rencana pembangunan daerah,” ujarnya.
Musrenbang merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui dalam rangka penyusunan RPJMD. “Untuk penajaman, penyelarasan dan kesepakatan terhadap tujuan sasaran dan arah kebijakan maupun program pembangunan yang telah dirumuskan dalam rancangan awal,” pungkasnya. (dhia)
