OKI, METRO SUMATERA.COM- Sejumlah kegiatan yang ada di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten OKI, pada tahun anggaran 2022 diduga telah terjadi manipulasi data.
Terutama pada belanja barang berupa belanja pemeliharaan, belanja alat tulis kantor, belanja makan dan minum rapat, belanja sewa alat kantor yang nilainya mencapai Rp. 483.811.125,-.Dimana realisasi belanja barang tersebut tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Hal itu pun menjadi temuan hasil audit BPK RI perwakilan Sumsel pada tahun 2022.
Menurut salah satu sumber media ini yang enggan disebutkan namanya mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban belanja dengan mekanisme Uang Persediaan (UP), Ganti Uang (GU), dan Tambahan Uang (TU) selama tahun anggaran 2022 sebesar Rp. 5.536.572.986,- diantaranya kegiatan beberapa item yang dijelaskan tadi tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dengan rincian diantaranya, belanja pemeliharaan sebesar Rp. 95.562.125,-.
Kemudian, belanja alat tulis kantor sebesar Rp. 76.099.000,-, belanja jasa sebesar Rp. 107.460.000,-, belanja sewa peralatan sebesar Rp. 28.000.000,-, dan belanja makan sebesar Rp. 176.690.000,-. Sehingga totalnya mencapai Rp. 483.811.125,-.
Dia menambahkan berdasarkan hasil audit BPK menyatakan bahwa hasil pemeriksaan kepada pemilik bengkel, toko alat tulis, rumah makan, dan penyedia jasa sewa peralatan diketahui bahwa kwitansi pertanggungjawaban belanja tersebut bukanlah kwitansi yang dikeluarkan mereka sebagai penyedia.
Bahkan tidak ada pembelanjaan barang sebagaimana tertera di kwitansi tersebut.
Itu artinya hal itu, lanjutnya, sengaja dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang lebih banyak, dengan terang-terangan diduga manipulasi data dengan membuat kwitansi fiktif untuk memperkaya diri sendiri.
“Hal ini patut diusut tuntas kepada aparat penegak hukum karena keuangan negara telah dirugikan olehnya hingga ratusan juta”, ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) OKI, M Amin belum berhasil dikonfirmasi terkait hal tersebut. Sehingga belum diketahui secara pasti dugaan temuan anggaran tersebut. (tim)