PALI, MS – Setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kepolisian sektor talang ubi, atas kasus penembakkan salah satu petugas keamanan (PK), perusahaan perkebunan sawit di PT Surya Bumi Agro Langgeng (SAL), Sopan (51) warga karta dewa, kecamatan Talang Ubi, dinyatakan palsu, dan penembakkan dirinya orang tak dikenal (OTD).
Kapolres Kabupaten Muara Enim AKBP Hendra Gunawan SIK, melalui Kapolsek Talang Ubi Kompol Viktor Eduard Tondais didampingi Ipda Rusli, pernyataan atas laporan Sopan, salah satu petugas keamanan (PK) di perusahaan persawitan, dinyatakan palsu karena ditemukan satu pucuk senjata rakitan berjenis laras panjang, dan ternyatan tidak ada orang yang menembak Sopan, Kamis (24/11).
“Petugas sudah melakukan penyelidikan secara intensif, dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak menemukan sidik jari siapapun, melainkan sidik jari dari Sopan itu sendiri, aparat menyimpulkan bahwa keterangan Sopan adalah tidak benar, ” ujarnya.
Ia menambahkan luka yang diderita sopan memang benar akibat dari senjata api rakitan, akan tetapi letusan tidak sengaja saat ia menghidupkan sepeda motornya, dan luka tersebut dari senjatanya sendiri, saat ia menghidupkan sepeda motornya, saat itu membawa senpira laras panjang yang disandang di punggungnya, dengan posisi moncong senjata mengarah kebawah, berkemungkinan pelatuknya tertarik hingga meletus dan melubangi kakinya.
“Setelah meminta keterangan Sopan, akhirnya ia mengaku, bahwa memang senjata tersebut miliknya dan tidak ada orang yang menembakkinya, lalu petugas didampingi kepala desa Dewa Irwan, mendampingi kediamannya, tanpa ada kendala, akhirnya pihak keluarga menyerahkan senjata tersebut, saat ini sopan masih tahap pemeriksaan, dan belum dilakukan penahanan, karena masih dirawat di RSUD Talang Ubi, ” tuturnya.
Menurut Keterangan Korban Sopan, mengungkapkan bahwa takut menyampaikan sebenarnya kepada petugas, dan takut hukuman yang bakal diterima cukup berat, sebab dirinya menyimpan senjata api rakitan (Senpira) didalam rumahnya, dan meminta kepada polisi agar tidak ditahan.
Ia mengaku bahwa pencurian itu idak benar, dan senjata api itu hanya untuk jaga dirinya, karena banyak pencuri membawa senjata, akhirnya nekad banyak senjata rakitan miliknya, dan dilapangan pun banyak resiko yang dihadapinya, khususnya pencuri bersenjata, “Aku mohon pak polisi agar memaafkan kesalahannya, ” pintanya. (Yeng)