oleh

Sumsel Jadi Target Daerah Lumbung Pangan Nasional

MUSIRAWAS, MS – Tiga daerah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), diprediksi bakal jadi daerah penghasil pangan nasional. Hal ini, dinilai dari potensi dan kriteria yang dianggap mumpuni dari sektor pertanian dan perkebunan, termasuk luasan lahan yang mencukupi.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fauzih H Amro menjelaskan, tak hanya Kabupaten Musirawas dan Kabupaten Musirawas Utara (Muratara), daerah lain yang berpotensi di Sumsel lainnya, salah satunya yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.

“Namun, akan dibenahi dulu seluruh sektor pendukung, seperti irigasi, baik tersier dan sekunder, lalu alat pertanian yang lengkap, akses pupuk yang mudah serta dibantu pembibitan yang unggul,” ungkapnya dalam Reses yang dilakukan di Musirawas.

Dirinya pun mengaku, dalam reses yang dilakukan juga memberikan pemahaman kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di daerah, guna mensosialisasikan hal ini, termasuk mencarikan solusi terkait anggaran serta hal lain.

“Seingat saya, anggaran untuk sektor pertanian cukup besar, mencapai Rp. 23 Triliun, lalu di sektor perikanan Rp. 10 Triliun. Bahkan, subsidi pupuk mencapai Rp. 31 Triliun. Jadi, seandainya nanti anggaran ke tiap daerah maksimal, termasuk di Sumsel, beberapa daerah berpotensi besar jadi daerah penghasil pangan atau lumbung pangan nasional,” ungkapnya.

Ia pun menyampaikan, sejumlah program lain, juga akan disosialisasikan ke masyarakat, salah satunya Kebun Rakyat (KBR) yang nanti melibatkan langsung masyarakat yang didampingi dinas terkait.

“Nanti teknisnya akan dijelaskan SKPD yang terlibat. Khusus untuk peternak dan petani akan kita sosialisasikan juga, terkait adanya asuransi bagi hewan ternak dan lahan pertanian, supaya peternak dan petani tidak merugi, seandainya ada masalah. Misalnya, peternak yang sapi atau kerbaunya mati, nanti akan diganti rugi Rp. 4 sampai 5 juta. Termasuk, untuk petani yang lahannya terkena hama, itu juga akan mendapatkan ganti rugi. Semua itu, nanti teknisnya akan dijelaskan, jadi masyarakat mesti proaktif menanyakan kepada penyuluh,” ungkapnya. (sen)

News Feed