Salah satu tahanan, M Nasir mengungkapkan, baru sekitar dua hari ini dia membaca buku agama yang dipinjamkan oleh Polres Lubuklinggau. Buku itu dibacanya berulang-ulang mulai dari halaman pertama sampai terakhir.
Menurutnya, buku kunci ibadah dipinjamkan petugas Polres Kota Lubuklinggau. Setiap dua hari sekali seluruh tahanan dipersilahkan memilih satu buku sesuai keinginannya. “Ada yang pinjam kisah nabi, tata cara ibadah, ilmu pengetahuan dan buku cerita. Setiap hari kami diminta buat ringkasan dari buku yang kami baca, lalu diserahkan kepada petugas,” ungkapnya.
Senada dikatakan Nora, tahanan lainnya mengungkapkan, dia lebih memilih meminjam buku cerita fiksi untuk mengisi waktu didalam jeruji besi supaya tidak suntuk. “Iya kak, baru kemarin saya pinjam buku ini. Saya baca hampir tiap hari, lumayan bagus isi cerita dalam buku ini karena tentang perempuan,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga melalui salah satu pengelola pojok perpustakaan Bripda Eka menerangkan, setiap tahanan dipinjamkan buku sesuai minat bacanya masing-masing. Buku itu dikembalikan lagi setelah dua hari peminjaman dan diganti dengan buku bacaan lainnya.
“Kita hanya menawarkan kepada mereka untuk membaca buku agar lebih bermanfaat. Setelah dibaca lalu diminta untuk meringkas apa yang sudah dibacanya dalam bentuk tulisan, kemudian dikumpulkan kepada kita. Nanti kita usahakan memberi hadiah bagi ringkasan tulisan dinilai paling baik,” jelasnya.
Di Mapolres Kota Lubuklinggau sendiri rencananya akan dibuat 4 pojok perpustakan. Yaitu, diruang pembuatan SIM, pembuatan SKCK, dekat ruang tahanan dan perpustakan inti Polres disamping gedung Bhayangkara.
