MUARA ENIM, MS – Ratusan hektar sawah di sejumlah desa wilayah Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim bakal gagal panen (puso, red). Pasal, ribuan hama jenis ulat menyerang sawah-sawah penduduk sekitar.
Peristiwa penyerangan hama ulat yang memakan daun dan padi tersebut baru pertama kali terjadi. Tahun sebelumnya, padi penduduk wilayah Sungai Rotan ini juga pernah diserang hama jenis keong emas.
Lukman (47), warga dusun 1 desa Tanjung Miring Kecamatan Sungai Rotan mengatakan, hama ulat ini sudah beberapa minggu ini menyerang sawah penduduk. “Ya, banyak sawah kami bakal terancam gagal panen karena diserang ulat,” pungkas Lukman, Senin (8/8).
Dijelaskan dia, dalam satu malam 1 bidang sawah habis dirusak hama ulat. “Kami tidak tahu dari mana datangnya ribuan ulat ini,” ujarnya.
Menurut Lukman, sebelumnya dirinya sudah beberapa kali mencoba memberantas hama ulat tersebut dengan menyemprotkan racun hama ke tanaman padi miliknya, namun hasilnya sia-sia. “Dalam hitungan hari, sekitar 4 bidang (4 hektar) ladang sawahnya habis dirusak hama ulat. Tak hanya sore hari, malamnya juga saya semprot tapi masih saja sawah saya rusak oleh hama ulat ini,” jelasnya sambil mengatakan menderita kerugian jutaan rupiah akibat kejadian tersebut.
Untuk itu ia mengharapkan sekali perhatian pemerintah khususnya Kabupaten Muaraenim. “Sawah inilah penghidupan kami, kami minta pemkab Muaraenim cepat mengambil tindakan,” pinta bapak tiga anak ini.
Senada Adi Chandra (33), warga desa Modong Sungai Rotan. Hama ulat telah menyerang ladang sawah milik keluarganya hingga tidak bisa dipanen. Rata-rata tanaman padi yang diserang berumur 1,5 bulan. “Mana bisa panen kalau ribuan hama ulat menyerbu sawah kami,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Tanjung Miring, Mulyani ketika berhasil dikonfirmasi lewat via handphone membenarkan banyak sawah milik warganya terancam gagal panen. “Ya benar itu, sudah banyak sawah milik warga saya rusak dan habis diserang hama ulat,” imbuh kades.
Menurut dia, pihaknya tak mampu berbuat apa-apa karena kejadian begitu cepat dan baru pertama kali terjadi menyerang sawah desanya. “Rencananya ini akan segera kita laporkan ke Dinas Pertanian Muara Enim, supaya ada tindakan. Biar lebih jelasnya, bapak bisa hubungi Kaur Pertanian desa,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Muara Enim, Ir Kani mengaku pihaknya bersama Dinas Pertanian Provinsi Sumsel sudah turun ke lapangan dan melakukan pengendalian hama jenis ulat braga pada sekitar 2 hari lalu.
“Sudah dilakukan pengendalian sekitar 2 hari lalu, bersama brigade pengendali hama provinsi. Memang belum menyeluruh, baru beberapa desa dan masih tersisa yang menyerang,” ujar Kani, ketika dihubungi masih mengikuti Diklat diluar kota.
Ia menjelaskan, hama jenis ulat braga itu biasanya menyerang pada tanaman padi yang baru hendak tumbuh padi atau berbuah. ”Sehingga akan tumbuh normal lagi, dan sekarang tim pengendali penyakit dan hama kita masih dilapangan,” tukasnya. (nor)