PRABUMULIH, MS – Warga tiga desa di Prabumulih yakni Desa Tanjung Menang, Sinar Rambang dan Kemang Tanduk akan melakukan aksi demo ke kantor gubernur. Lantaran warga sudah kesal dan tidak ada kepastian kapan jalan lingkar diperbaiki.
Mengingat jalan negara itu kondisinya sudah rusak parah dan sangat sulit untuk dilalui baik untuk kendaraan roda empat dan roda dua.
Kepala Desa Tanjung Menang, Asmedi C Adam mengungkapkan, keinginan aksi demo oleh warga tiga desa yakni Desa Tanjung Menang, Sinar Rambang dan Kemang Tanduk itu dilatari lantaran warga sudah kesal dan tidak ada kepastian kapan jalan lingkar diperbaiki.
“Mau mengaduh kemana lagi kami ini, ke Walikota sudah dan DPRD pun sudah tapi keduanya tidak bisa menentukan keputusan. Yang berhak memperbaikinya jalan lingkar yakni pemerintah pusat atau provinsi, tapi hingga kini tidak ada kepastian kapan diperbaiki,” keluhnya ketika diwawancarai awak media di gedung DPRD, Senin (30/1/2017).
Asmedi menjelaskan, jalan yang kerap dilalui truk bertonase besar yang mengangkut batubara dan kayu log itu, juga merupakan akses jalan utama menuju ke desa-desa yang ada di kota Prabumulih.
“Ekonomi kami terganggu kalau jalan itu tidak diperbaiki. Kami sekarang ini sudah sangat kecewa dan hanya bisa pasrah. Dan jalan satu-satunya yakni dengan mengajak massa dari beberapa desa demo ke gubernur,” pungkasnya.
Dikatakan Asmedi, dulunya banyak warga yang menghibahkan tanahnya untuk membangun jalan lingkar. Dengan harapan kedepannya pembangunan diwilayahnya bisa berkembang dan maju.
“Ini desa kami bukan tambah maju dan berkembang, malah jadi sulit. Akses jalan makin parah dan sulit untuk dilalui. Kalau begini menyesal warga menghibahkan tanah dengan ganti rugi yang tidak seberapanya. Bila perlu kami masyarakat desa akan demo ke pusat dengan ribuan massa agar aspirasi ini didengar,” tegasnya didampingi Kades Adi Darminto dan Indarqo.
Sementara itu, Camat Prabumulih Selatan, Hajar Gusmal ketika dikonfirmasi terkait rencana demo oleh masyarakat tiga desa diwilayahnya mengatakan, rencana demo kekantor gubernur ini lantaran warga sudah kesal akibat jalan lingkar tidak kunjung kapan akan dilakukan perbaikan.
“Informasi itu sudah kita terima dari laporan para kades. Namun ada baiknya hal itu jangan dilakukan. Biarkan pemerintah kota yang akan menyelesaikan permasalahan ini. Memang warga sudah sangat mengeluh, berbagai cara sudah dilakukan baik melalui mengirim surat ataupun menyampaikan aspirasi ke DPRD. Tapi kalau ingin demo kita tidak bisa melarang asalkan jangan anarkis,” pungkasnya. (nor)
