SHENZHEN, MS – Mahasiswa yang mewakili Indonesia, mengikuti kegiatan pelatihan teknolgi komunikasi dan Informasi di Beijing dan Shenzhen, selama dua pekan, semua mahasiswa dibekali ilmu tentang TIK ini, ada 15 orang mahasiswa Indonesia yang ikut serta, seluruh mahasiswa ini digabungkan menjadi satu, tidak memandang rasa maupun negara manapun.
Menurut Silvy mewakili Mahasiswa Indonesia, seluruh kegiatan ini mengapreasi mahasiswa untuk berkembang di dunia teknologi, apalagi teknologi sudah banyak menyebar di Indonesia juga, oleh karena itu adanya pembekalan ilmu sebelumnya, khususnya di dunia Teknologi, kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat, yakni Beijing dan Shenzhen, selama dua pekan ini.
“Ada 15 mahasiswa yang mewakili Indonesia, untuk mengikuti bimtek ini, bersama mahasiswa dari Kenya dan Panama, setelah ada pembelajaran tentunya kelulusan, seluruh mahasiswa mengadakan upacara kelulusan, semua mahasiswa participants berhak mendapatkan sertifikat setelah mengikuti serangkaian pelatihan dan tes program Feeds for the Future Program 2016 itu, ” Ujarnya. Minggu (23/10).
Ia mengungkapkan bahwa perbedaan antara pendidikan TIK dan industri melalui program Huawei Seeds for the Future, yang berkolaborasi dengan universitas di Indonesia untuk menghasilkan talents dalam bidang TIK. Maka dari itu saya sangat mendukung perhatian Huawei terhadap pendidikan, terutama untuk talents TIK yang memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara itu, Farah Salsabila mewakili delegasi Indonesia. Farah, bahwa sebagaimana delegasi negara lain, merasa program ini sangat membantu mereka untuk mengenali kebudayaan China dan kemajuannya khususnya industri TIK.
“Mulai dari Beijing, kami belajar budaya China. Bagaimana mengucapkan terimakasih, apa kabar, dalam bahasa Mandarin. Di Shenzhen kami diajari teknologi terkini, 4G, 4,5G, 5G, cloud computing, dan berharap masa depan dunia akan lebih mudah karena TIK sudah sangat maju di seluruh dunia, ” harapnya. (Kmps/In)
