LUBUKLINGGAU, MS – Dalam rangka pengamanan Idul Fitri 2017 Mapolres Lubuklinggau akan menerjunkan penembak jitu dan menerjukan personel pengamanan sebanyak 150 personel pengamanan dengan sandi operasi Ramadania 2017 yang akan digelar mulai 19 Juni sampai 4 Juli mendatang.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga melalui Kabag Ops, Kompol Selamat menerangkan penembak jitu diturunkan khusus untuk wilayah yang rawan-rawan terutama daerah-daerah berada di hutan dan banyak semak-semak belukar. Namun kota Lubuklinggau tetap disiagakan sifatnya situasional.
“Ketika ada ancamanan yang sudah begitu bahaya dan mengarah ke arah sana. Brimob kita siagakan di kompi, suatu saat bisa kita gerakkan atas perintah pak Kapolres dan mintak bantuan dengan Kapolda, Brimob akan langsung kita gerakkan dengan bantuan dari TNI maupun aparat lainnya,” ungkapnya, Rabu (14/6/2017).
Selamat menyampaikan, sudah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak. Hasilnya pada tanggal 19 Juni nanti akan diadakan gelar pasukan melibatkan instansi terkait yakni TNI, Brimob, Dishub, Pol PP, Dinkes dan Damkar di halaman Mapolres Lubuklinggau.
Selain itu, guna mengantisipasi terjadinya gangguan baik kemacetan maupun ganguan kamtibmas, Polres Lubuklinggau juga mendirikan enam posko disejumlah titik. Dari enam posko tersebut, tiga merupakan posko pengamanan dan tiga lagi yakni posko pelayanan. Satu pos terdiri ada Sabhara, Serse, Intel dan Lalin.
“Untuk tiga posko pengamanan yakni ditempatkan di simpang kupang sebagai upaya mengatasi gangguan kamtibmas yakni jambret, curanmor. Kedua pengamanan kedua berada disimpang Petanang, depan stadion sebagai tempat informasi untuk menanyakan arus mudik yang mau ke Padang, Jambi bagi pemudik luar kota dari Jakarta,” ujarnya.
Lalu kemudian posko pengamanan ketiga disimpang Ridan. Karena disitu ada pasar Kalimantan, pasar Inpres. Itu juga sebagai antisipasi supaya jangan sampai ada copet berkeliaran karena disana parkirnya semrawut.
Sementara posko lainnya yakni tiga posko pelayanan. Posko pelayanan di stasiun kereta api, bandara dan didepan antara JM dengan Lippo. “Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat jangan sampai pingsan kalau sedang belanja, jangan sampai ada kecopetan, tempat untuk bertanya, pelayanan untuk pemudik,” ujarnya.
Lebih lanjut, perkiraan pihaknya arus mudik terjadi tiga hari sebelum hari H lebaran. Dan untuk mengantisipasi jika ada potensi ancaman, pihaknya menyiapkan brimob dan mengamankan kegiatan dilingkungan masjid. (dhiae)
