LUBUKLINGGAU, MS – Anak merupakan anugrah tak ternilai yang dititipkan Allah SWT dalam sebuah keluarga. Sudah tentu setiap orang tua diatas bumi ini menginginkan anak-anaknya tumbuh berkembang menjadi sosok cerdas, sehat dan berprestasi. Dan biasanya, prestasi tersebut cendrung dilihat dari capaian akademik yang didapat di bangku sekolah atau kuliah.
Padahal, secara lahiriah terkadang seorang anak manusia sudah memiliki potensi dan kecerdasan sendiri yang dititipkan Allah SWT sejak lahir. Baik kecerdasan secara akademik, berkesenian atau lainnya. Idealnya, orang tua mengarahkan anaknya sesuai minat dan bakatnya. Namun, ada juga yang tetap memaksakan anaknya untuk mengikuti keinginan para orang tua dengan dalih demi kenyamanan dimasa akan datang.
“Seorang anak tidak hanya harus cerdas dalam bidang akademik saja, tapi juga pintar dalam sosial, kesenian dan lain-lain. Jadi jangan dimarahin kalau anak tidak mendapat rangking disekolahnya. Bisa jadi dia memiliki minat dan bakat dibidang lain,” ujar Ketua Tim PKK Kota Lubuklinggau, Hj. Yetti Oktarina Prana disela-sela Peringatan Hari Anak Nasional tingkat Kota Lubuklinggau di Gedung Kesenian, Rabu (2/8/2017).
Khusus dilingkungan sekolah, menurutnya para guru diharapkan tidak memberikan label “bodoh” atau lainnya kepada para anak didiknya ketika tidak mendapatkan nilai baik. “Kami juga sudah mengimbau supaya tidak memberikan label buruk kepada anak didik. Itu dapat mengecilkan mental mereka. Sekarang kita harus cerdas dalam memantau minat serta bakat anak didik disekolah,” pintanya.
Wanita kerap disapa Rina ini mencontohkan, pada peringatan hari anak yang mengangkat tema perlindungan anak dimulai dari keluarga terlihat banyaknya potensi anak diluar bidang akademik. Seperti penampilan paduan suara, seni musik, tari dan kerajinan tangan dari siswa sekolah yang bernilai komersil. “Jangan sama ratakan kemampuan anak-anak, apapun minat dan bakatnya yang positif harus didukung,” pesannya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM), Heri Zulianta menyebutkan, dalam peringatan hari anak kali ini diikuti sebanyak 700 peserta siswa, dengan rincian PAUD/TK sebanyak 150 orang, SD sebanyak 300 orang, SMP sebanyak 200 orang dan SMA/SMK sebanyak 50 orang. “Kita juga melibatkan OPD, Forum Anak, KPAID, GOW, UPPA, Psikolog dan kecamatan dalam kegiatan ini,” bebernya.
Dukungan senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Tamri mengungkapkan, perhatian pihaknya terhadap minat dan bakat anak disekolah menjadi salah satu acuan untuk perkembangan anak itu sendiri. “Kita membuka ruang sebesar-besarnya kepada anak untuk menampilkan kemampuannya. Seperti sekarang ini ada penampilan 100 orang siswa gabungan paduan suara dari SD, SMP, SMA/SMK. Kemudian ada juga penampilan seni tari, musik dan pantomim perwakilan dari sekolah-sekolah yang ada di Kota Lubuklinggau,” katanya.
Sementara itu, Walikota Lubuklinggau H. SN Prana Putra Sohe diwakili Wakil Walikota, H. Sulaiman Kohar mengungkapkan, pemerintah daerah memberikan dukungan sepenuhnya terhadap berbagai potensi positif yang ada pada diri anak-anak. “Anak adalah investasi tak ternilai harganya yang diamanahkan Allah SWT. Maka sayangi dan cintailah anak dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Pada peringatan hari anak kemarin, nampak hadir Wakil Ketua I Tim PKK, Hj. Sri Sulaiman, sejumlah pejabat dikalangan Pemerintah Kota Lubuklinggau. (dhiae)

Komentar