LUBUKLINGGAU, MS – Daya beli masyarakat untuk berkurban di hari raya Idul Adha diprediksi alami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pertanian Lubuklinggau, Subandio Amin melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Amer Hamzah didampingi Kasi Kesehatan Hewan, Hardianto menjelaskan faktor turunnya permintaan untuk membeli hewan kurban disebabkan sejumlah faktor.
“Turunnya pendapatan dan modal awal yang tinggi bagi peternak atau penjual untuk mengambil hewan kurban guna dijual kembali,” jelasnya.
Selain itu, perkiraan turunnya pembelian hewan kurban oleh pihaknya itu berdasarkan hasil pengecekan kesehatan hewan kurban langsung ke peternak dan penjual disejumlah titik di Lubuklinggau, Selasa (22/8). Yang mana pengecekan terhadap kesehatan hewan kurban merupakan kegiatan rutin setiap tahun.
“Hasil sementara, permintaan berkurang. Kesehatan aman, belum ada temuan penyakit setelah kita lakukan pengecekan,” bebernya.
Lebih lanjut, petugas pengecekan kesehatan hewan kurban kemarin hanya terdiri dari satu tim yang berjumlah lima orang, termasuk satu orang dokter hewan dari Dinas Pertanian yakni Rita Kusuma Ningrum. Tim kemarin bergerak ke wilayah Margamulia, Simpang Periuk dan Tanah Periuk khusus penjual serta peternak kambing.
Kemudian tim juga bergerak melakukan pengecekan kesehatan terhadap hewan kurban jenis sapi. Yakni diwilayah Simpang Periuk dan Dempo. Pengecekan yang dilakukan tim berlangsung dua hari mulai kemarin hingga Rabu (23/8/2017). Tim bergerak ke 15 titik tempat penjualan dan peternakan di Lubuklinggau. “Tim melihat fisik dan kesehatan hewan kurban, asal usul ternak, layak atau tidak untuk dikurban,” ungkapnya.
Tim dilapangan mengaku, jika ada menemukan hewan kurban alami sakit, mengingatkan penjual untuk memisahkannya. Dan meminta untuk tidak jual. Tim juga mengecek umur daripada hewan kurban yang akan dijual. Sebab berdasarkan kelayakan, hewan kurban yang boleh dijual untuk kurban jenis kambing usia satu tahun dan sapi dua tahun.
Berdasarkan data pihaknya, hewan kurban yang dikurbankan di hari raya Idul Adha tahun kemarin untuk sapi 619 ekor. Sedangkan kambing 520 ekor. Itu berdasarkan pendataan pihaknya pada hari H pelaksanaan pemotongan hewan kurban.
Sementara itu Acak, peternak sekaligus penjual hewan kurban jenis sapi diwilayah Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II mengaku tahun ini stok sapi dikandangnya tidak banyak. Sebab hanya menyediakan 22 ekor sapi. Dari jumlah itu, masih bersisa 7 ekor lagi yang belum terjual sedangkan selebihnya sudah dipesan.
“Kalau tahun kemarin nyetok 50 an ekor, sisanya 5. Kalau sekarang nyetok sedikit sebab harganya mahal kalau ngambil,” terangnya.
Ditambah lagi, memang kondisi daya beli masyarakat untuk berkurban berkurang. “Kita ngambilnya sedikit, karena harganya mahal. Apalagi daya beli berkurang,” pungkasnya. (dhiae)
