Deputi Bidang Perencanaan SKK Migas Hadiri BPH Migas Goes To Campus

PALEMBANG, MS – Deputi Bidang Perencanaan SKK Migas Arizon Jaffee Suardin hadir sebagai tamu undangan dalam kegiatan BPH Migas Goes to Campus yang dilaksanakan di gedung pasca sarjana universitas Sriwijaya, Sabtu (6/4/2019).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor IV Universitas Sriwijaya Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Muslim, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, SES BPSDM KESDM Zainal Arifin, Kepala kantor perwakilan SKK Migas SBS Adiyanto Agus Handoyo, Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan Aryansyah, Komite BPH Migas Ahmad Rizal, PT. Pertagas Operation Director Achmad Herry Syarifuddin dan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di kota Palembang.
Acara dimulai dengan pemberian pelakat kepada para nara sumber yang hadir.
Pada kesempatan pertama Wakil Rektor IV Universitas Sriwijaya Dr. Muslim menyampaikan, bahwa warga Sumatera Selatan harus berbangga lantaran politeknik Akamigas ketiga di Indonesia akan segera didirikan di Sumatera Selatan tepatnya di kota Prabumulih dan tak lupa pula Wakil Rektor IV UNSRI menyampaikan ucapan terimakasih terkhusus untuk BPH Migas karena telah berkenan memilih Universitas Sriwijaya sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan BPH Migas Goes to campus yang sudah kedua kalinya dilaksanakan.
Pada kesempatan yang sama Wakil Rektor IV juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa/i yang hadir dalam acara tersebut untuk dapat terus bekerja keras agar nantinya dapat menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang dan dapat menggantikan posisi pejabat-pejabat yang juga turut hadir pada acara tersebut.
Sementara itu Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengungkapkan rasa bangganya karena dalam kegiatan BPH Migas Goes to campus yang sudah kedua kalinya dilaksanakan di Universitas Sriwijaya ini mendatangkan narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing dan banyak diantaranya adalah putra daerah Sumatera Selatan.
Dalam sambutannya kepala BPH Migas juga mengimbau kepada mahasiswa-mahasiswi yang hadir agar dapat termotivasi dengan tekad dan kerja keras senior-senior mereka hingga meraih kesuksesan di Jakarta. “Jadi yang dihadirkan hari ini adalah wong wong Palembang yang berhasil di Jakarta nah adek-adek yang ada disini harus mencontoh senior-senior, abang-abang ini,” imbaunya.
Kepala BPH Migas juga menyampaikan, bahwa pada tahun ini Indonesia telah menemukan penemuan terbesar industri migas yang tepatnya ditemukan di Kabupaten Muba Sumsel. “Baru-baru ini ditemukan di Saka Kemang adalah terbesar lebih besar lagi dari Bojonegoro oleh Repsol di Musi Banyuasin,” ujarnya.
Pemerintah juga telah membangun Jargas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Contohnya di Kota Palembang sudah didirikan Jargas hingga ke depan masyarakat tidak akan menggunakan LPG melainkan memanfaatkan jargas melalui pipa dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan gas LPG 3 KG.
Kepala BPH Migas juga menyebutkan bahwa 86 persen penduduk kota Prabumulih sudah menggunakan Jargas. Saat ini di kota Palembang sudah dibangun kurang lebih 15 ribu sambungan rumah untuk Jargas. “Kami akan memperjuangkan membangun Jargas ini lebih banyak lagi dan kita akan mendukung bila perlu nanti semua masyarakat di Kota Palembang menggunakan Jargas,” ujar Fanshurullah Asa.
Pada kesempatan yang sama Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffe Arizon menyampaikan bahwa Sumatera Selatan memiliki peran penting dalam dunia industri minyak dan gas di Indonesia.
“Untuk minyak dan gas di Indonesia, Sumsel memperoduksi 50 ribu barel minyak per hari banyak sekali. 1 barel itu bisa untuk menjalankan mobil sejauh sekitar 400 km sedangkan Sumsel memproduksi 50 ribu barel minyak per hari ditambah 1500 juta kaki kubik gas, 1 juta cukup untuk menghidupi sekitar 2 kampung itu 1500 juta, jadi Sumsel sangat berperan penting,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Deputi Perencanaan SKK Migas juga menyampaikan keprihatinannya terhadap produksi minyak yang semakin menurun dan mengungkapkan harapannya kepada seluruh mahasiswa/i yang hadir dalam acara BPH Migas Goes to Campus sebagai calon pemimpin masa depan untuk dapat mengembangkan ide-ide dan kreativitas untuk menemukan teknologi yang nantinya mampu menaikkan kembali produksi minyak di Indonesia kembali mencapai angka diatas 1 juta barel. “Kita punya kampanye bagaimana menaikkan produksi minyak agar dapat naik kembali 1 juta barel di bawah sepuluh tahun kedepan,” tambahnya.
Jaffee Arizon juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta BPH Migas _Goes to Campus_ untuk dapat bekerja keras mengingat saat ini industri migas lebih percaya kepada tenaga kerja lokal dibandingkan tenaga kerja asing untuk menjalankan industri migas di Indonesia.
Selain itu, Jaffee juga mengungkapkan bahwa saat ini kementerian ESDM berkontribusi sedikitnya 53 persen pendapatan non pajak untuk negara dan migas berperan kurang lebih 75 persen. (Ril)

News Feed