oleh

Desaku Sehat, Ekonomi Meningkat

PRABUMULIH, MS – Peningkatan dan pemerataan perekonomian di desa merupakan cita–cita seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini desa tidak lagi menjadi penonton dalam pembangunan tetapi telah menjadi pelaku dalam kegiatan pembangunan itu sendiri. Begitu banyak potensi di desa yang bisa di kelola dan dikembangkan bersama oleh pemerintah desa dan masyarakat desa itu sendiri. Tinggal bagaimana membuat sebuah perencanaan yang strategis dalam menentukan sektor usaha apa yang akan di fokuskan untuk di jalankan.

Seperti dilakukan masyarakat Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih. Dimana Desa Karya Mulya melalui bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) yang disalurkan PT Pertamina dijadikan kawasan Pertanian toga organik (Pertaganik).

Hal itu diketahui setelah rombongan wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan field trip ke desa binaan Pertamina Asset 2 Limau, Selasa (1/10/2019).

M Nur, Limau Field Manager PT Pertamina Asset 2 mengungkapkan, program yang digarap oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Karya Mulya dinilai sangat bermanfaat bagi kelompok dan warga sekitar. Mengingat jenis tanaman yang dikembangkan tidak hanya berupa sayuran organik, namun juga mengembangkan jenis tanaman obat yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

“Bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat khususnya Desa Karya Mulya. Ya, kita berikan bantuan yang kita berikan berupa bibit dan bimbingan diharapkan bisa memberikan manfaat bagi KWT dalam mengembangkan program Toga ini,” ungkapnya.
Menurut dia, saat ini sebanyak tujuh Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tersebar di Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) mendapatkan perhatian penuh dari PT Pertamina EP Asset II dalam memanfaatkan perkarangan rumah.

“Melalui bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) yang disalurkan PT Pertamina, kawasan pertanian toga organik (Pertaganik) yang digarap warga desa tersebut mulai berkembang,” pungkasnya.

Sementara Ketua Program Pembinaan CSR Pertamina EP Asset 2 Limau Dadan Sudarti menuturkan, program CSR ini memanfaatkan potensi lahan menjadi kawasan pertaganik. “Saat ini sudah tujuh kelompokm tani terbentuk,” ujar Dadan.

Memang dikatakan Dadan, program ini sangat membantu sekali untuk kehidupan masyarakat Desa Karya Mulya. “Setiap rumah saat ini sudah menanam sayuran organik dan tanaman obat. Bahkan kebanyakan sudah menghasilkan,” jelasnya.

Ketua KWT Turi Putih, Maryati, dirinya dan warga lain termotivasi menekuni usaha menanam sayuran dan tanaman obat keluarga (toga) secara organik usai mengikuti pelatihan yang dilakukan PT Pertamina EP Asset 2 Limau Field di Balai Desa Karya Mulia.

“Kita diberikan pelatihan tentang pemahaman tanaman sayuran dan toga organik,” kata Maryati.
Usaha tersebut dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Setelah tiga bulan berjalan, usaha ini pun diakuinya menghasilkan.

“Sudah dua kali memanen sayuran seperti bayem, kangkung, dan sawi. Selain dikonsumsi sendiri, hasilnya juga dijual kepada warga di desanya. Alhamdulillah, kita tidak pusing lagi dalam memenuhi kebutuhan sayur sehari-hari. Kita juga dapat penghasilan tambahan dari sayur yang kita jual,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Prabumulih, Andriansyah Fikri SH yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, program seperti ini agar dapat diadakan di seluruh desa se Kota Prabumulih.

Menurutnya, dengan program ini warga akan merasa sangat terbantu. Khususnya dalam mendapatkan sayuran organik dan tanaman obat yang dikembangkan oleh KWT.

“Secara ekonomi masyarakat di sini akan terbantu, hasil tanaman bisa diolah dan dijual,” ungkapnya. (nr)

News Feed