Dikotomi Antara PTN Dengan PTS

PALEMBANG, MS – Pemerintah Pusat bertindak tidak adil kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dengan menginginkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS berkualitas menjadi lebih baik tanpa diimbangi dengan kebutuhan anggaran yang sama. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Dr Ir M Budi Djatmiko dalam Muswil APTISI Ke V Wilayah II-A Sumsel dan Kep Babel, di RM Sri Melayu, Palembang, Rabu (1/2/2017).

Menurut dia, selama ini PTS kesulitan dalam mengembangkan pendidikan, karena untuk anggaran PTS bergantung dari jumlah mahasiswa. Sedangkan PTN sudah mendapatkan anggaran dari pemerintah.

“PTS sulit menjadi unggul dan permasalahan tersebut tidak dipahami semua pihak, baik dari kementrian, Dirjen dan pemerintah daerah ,” tuturnya.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa ‎beasiswa atau bantuan yang diberikan pemerintah kepada PTS sangat kecil. Anggaran yang diberikan pemerintah berbanding terbalik, karena sekitar 150 PTN disamakan dengan PTS yang berjumla sekitar 4.300 PTS di Indonesia.

“Ditahun 2015 da anggaran dari pemerintah hanya terserap 7 persen oleh PTS. Hal itu memicu dikotomi di PTS, dengan anggaran yang kecil PTS dituntut untuk maju dan berkualitas yang sama dengan PTN. Pemerintah harus turun tangan untuk membantu, ” pungkasnya. (za)‎

News Feed