PALEMBANG, MS – Pasangan Dodi Reza Alex dan Giri Ramanda Kiemas optimis mampu menunjukkan kinerja maksimal saat terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel 2018-2023. Mereka mengusung misi 2 Tahun Bisa! untuk merealisasikan beberapa program andalannya.
Hal itu disampaikan Dodi-Giri usai mendaftarkan diri di KPU Sumsel untuk ikut bersaing dalam kontestasi Pilkada Sumsel 2018, Rabu (10/1/2018) siang.
Bakal Calon Gubernur Sumsel Dodi Reza Alex mengatakan, mereka berdua memiliki visi misi bagaimana membuat Sumatra Selatan melompat ke depan. Mengusung tagline 2 Tahun Bisa!, Dodi menerangkan ini adalah salah satu dari target yang akan dicapai dengan beberapa poin indikator dan misi yang dijalankan.
“Pertama, infrastruktur jalan di Sumsel mulai jalan nasional, provinsi sampai jalan kabupaten, bekerjasama dengan kepala daerah setempat dalam 2 tahun kita akan mencapai jalan yang bagus dan mantap, zero bumpy road. Itu yang sangat dibutuhkan masyarakat, 2 Tahun Sumsel bisa jalan mulus tanpa permasalahan,” papar Dodi di Gedung KPU Sumsel, Rabu (10/1).
Poin selanjutnya, kata Dodi, adalah membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat. Indikator lapangan kerja adalah jika ada akses investasi yang masuk. Disampaikan Dodi, kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus Tanjung Api Api (TAA) dan Tanjung Carat yang sudah dirintis gubernur sebelumnya harus diselesaikan di masa kepemimpinannya nanti.
“Sumsel 2 Tahun Bisa! Insya Allah dalam jangka waktu maksimal dua tahun TAA sudah bisa berfungsi sebagai kawasan industri maupun kawasan ekonomi khusus. Sehingga ini bisa menjadi lapangan kerja baru dan menumbuhkan perekonomian Sumsel,” tutur mantan anggota DPR RI ini.
Lalu poin ketiga, menurut Dodi, memperhatikan dan memberi perhatian khusus kepada petani dan pekebun di Sumsel. Sebab sama-sama diketahui bahwa sebagian besar atau hampir 80% mata pencaharian penduduk Sumsel adalah bertani dan berkebun. Makanya persoalan kesejahteraan petani dan pekebun harus dioptimalkan dengan berbagai langkah strategis seperti hilirisasi industri dimana kita membangun downstream industry yang berbahan baku komoditas karet dan kelapa sawit yang ada di Sumsel.
“Termasuk mengoptimalkan lahan suboptimal. Sawah lebak banyak sekali, seperti di Ogan Ilir, Muba, dan lain-lain. Tinggal bagaimana pemerintah mendorong atau menyediakan fasilitas yang tujuannya tentu untuk kesejahteraan petani itu sendiri,” pungkas Dodi. (nor)
