MUSI RAWAS, MS – Perjuni sampai dengan Agustus tercatat diwilayah Kabupaten Mura terdapat 43 hot spot. Itu berdasarkan satelit BMKG yang mencatat penyebaran hot spot disejumlah titik wilayah Kabupaten Mura yakni Muara Kelingi, Jayaloka, BTS Ulu Cecar, Muara Lakitan, Megang Sakti dan Selangit.
“Dominan banyak hot spot diwilayah Muara Kelingi, Cecar, Muara Lakitan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mura, Paisol didampingi Kasi Kedaruratan Logistik, Eko.
Menurutnya, hot spot tersebut diduga ada yang disebabkan akibat membuang puntung rokok dan pembukaan lahan. Adapula yang terpantau satelit yakni api cerobong milik salah satu perusahaan minyak. Bahkan adapula seng dan pantulan air juga terpantau, diduga karena memantulkan panas. “Sosialisasi, penyebaran surat pengumuman dan pemasangan spanduk terus dilakukan sebagai bentuk pencegahan serta antisipasi karhutla,” bebernya.
Selain itu, untuk sumber daya manusia pihak BPBD memiliki 37 SGM yang sudah dianggap cukup. Sedangkan untuk armada, pihak BPBD mengaku sudah mumpuni, terdiri dari dua armada yakni tengki dengan karthuta. Ditambah lagi peralatan untuk hutan dan lahan.
Sementara itu Kasi Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Mura, Eko mengatakan sejauh ini pihaknya selalu berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang bergerak melakukan pencegahan dan antisipasi karhutla diwilayah Kabupaten Mura. Yakni diantaranya dengan unsur tripika dan manggala agni. “Karena luas wilayah, setiap ada hot spot, menunggu informasi dari tripika, manggala agni,” bebernya.
Eko mengakui, memang ada sejumlah kendala yang dihadapi pihaknya dalam penanganan karhutla dengan kondisi luasan wilayah Kabupaten Mura. Kendala itu diantaranya akses jalan untuk pemadaman, minimnya info yang disampaikan masyarakat. Sehingga ketika terjadi karhutla untuk menjangkau TKP perlu waktu lama. “Sampai di TKP, api sudah padam,” pungkasnya.(dhiae)
