Klaim Kabut Asap Kiriman Dari Daerah Tetangga, Gubernur Herman Deru Dapat Komentar Nyinyir Dari Warganet

DAERAH, HEADLINE334 views

PALEMBANG, MS – Asap yang ada di Palembang beberapa hari ini semakin pekat dan sangat mengganggu aktifitas masyarakat khususnya Warga kota Palembang.

Sebelumnya pada Kamis yang lalu, Gubernur Herman Deru ketika diminta tanggapannya mengenai kabut asap yang menyelimuti kota Palembang, memberikan jawaban bahwa kabut asap itu berasal dari daerah tetangga, seperti dipublish pada akun instagram @palembangterkini sontak saja kolom komentar dipenuhi dengan komentar nyinyir dari warga net, diantaranya,

@iqbalmktr: “la jelas kanankiri palindra tad asep galo, diomongi zero asap, wkwkwk… lyiyo terserah sumsel kamu nian pak” lalu ada lagi,

@kembaraentertaintmen: aduuhh bapak asal nyablak bae kl ngomong tanpa pake data akurat jelas2 daerah layo sano bnyk kbakaran…

@ririn_1994: ingal2 nian caro ngmgmnyo, ck katek wibawa jd gubernur..

@akmal_paisal: oiy pak, heli wara wiri dari arah bandara ni, brenti oiy, baru begawa lah nyalah ke wong ni, cek dulu, koordinasi dulu.. baru bikin statemen..

Terkait kabut asap yang hari ini, Jumat (5/10/3018) makin pekat menyelimuti kota Palembang, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengatakan, bahwa ia telah memanggil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk saling koordinasi.

“Tadi sudah dipanggil Kepala BPBD untuk berkoordinasi. Ini masalahnya kita kurang alat untuk menangani Karhutla. Saya tegaskan dalam waktu singkat titik-titik hotspot yang ada harus habis,” ujar Herman Deru saat di PIM, Jumat (5/10/2018).

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa laporan terakhir yang didapatkan masih ada lima titik hotspot. Sedangkan yang di dekat jalan tol Palindra sudah berhasil dipadamkan.

“Ini juga ada kesalahan hitung perkiraan cuaca. Kalau dihitung alami Oktober itu harusnya sudah hujan, sehingga mereka tidak sigap. Memang Asian Games sudah selesai, tapi semangat memadamkan itu harus diteruskan,” tegasnya.

Ia juga mengatakan, bahwa nantinya juga akan berkoordinasi dengan kabupaten sekitar seperti OKI dan OI untuk menangulangi masalah Karhutla ini.

Menurut Herman Deru kalau membakar hutan itu dilarang dan ada undang-undangnya. Namun menurutnya ia tak ingin cepat-cepat menuduh itu dibakar orang.

Dikatakan dia, terjadinya Karhutla tersebut bisa saja ada yang buang puntung rokok, pergesekan benda keras yang menimbulkan api dan lain-lain.

“Saya baru dua hari ini ngantor tapi itu bukan jadi alasan. Nanti akan segera ditindak lanjuti, saya akan pantau terus perkembangannya. Apalagi Sumsel ini kecuali daratan ada rawa, ada lahan gambut yang begitu luas dan beresiko kebakar,” jelasnya. (red)

News Feed