Kodim Bantu Target Sergap

LUBUKLINGGAU, MS – Komando Distrik Militer (Kodim) 0406 Mura-Linggau-Muratara, bakal mengerahkan Babinsa membantu target serapan gabah petani (Sergap), selepas dari program ketahanan pangan berupa program cetak sawah.

Ditahun 2016 saja, data capaian produksi tanaman pangan (padi) sudah 46,5% atau 146.00 gabah kering giling (92.272 ton beras). Kebutuhan beras lebih dari cukup (surplus) bahkan dapat memenuhi wilayah sekitar Musi Rawas hingga Provinsi Bengkulu dan Jambi.
Upaya penyerapan gabah tersebut dengan mengupayakan seluruh jajaran Koramil bersama tim gabungan yang terdiri dari personel masing masing dari Babinsa, Distan, Upsus dan Bulog.
“Babinsa turun langsung ke lokasi panen dan ke petani. Supaya hasil panen petani dapat langsung diserap Bulog dalam memenuhi target sergap,” ujar Dandim 0406 Letkol Inf M Thohir.

Menurutnya, dengan adanya tim sergap ini memastikan beras petani bisa diserap oleh Bulog dengan harga tinggi, sehingga petani tidak lagi dipusingkan dengan harga jual yang selama ini didominasi tengkulak.

“Dengan harga tersebut secara tidak langsung dapat membantu para petani padi. Selama ini petani lebih mengutamakan menjual hasil panennya kepada tengkulak karena harganya lebih tinggi. Inilah yang menyebabkan harga beras dipasaran tinggi. Ketika Bulog ambil alih, mereka bisa melakukan pencadangan dan operasi pasar jika diperlukan, terlebih memang beras petani lebih baik dibanding beras yang dibeli Bulog dari hasil impor,” jelasnya.

Sebelumnya, program percetakan sawah yang dilakukan pihaknya bersama dengan pihak pertanian yakni petani hanya menyiapkan lahan masih kosong. Lalu pihak TNI membukakannya menjadi sawah. Setelah itu, dikasih pinjaman alat diantaranya seperti traktor.

“Setelah diolah, bibit kita siapkan gratis. Setelah ditanam pupuk gratis lagi,” paparnya.

Selain itu, program tersebut bertujuan untuk swasembada pangan. Yang mana seperti diketahui, dulu Indonesia swasembada pangan. Makanya dengan program yang saat ini menjadi proram unggulan presiden RI, Jokowi, diharapkan kembali seperti dulu swasembada pangan.

“Terkait masalah pangan ini menjadi pokok utama. Karena, Negara yang kuat juga ditopang dengan ketahanan pangan,” ungkapnya. (Dhiae)

News Feed