PALEMBANG, MS – Magister Ilmu Komunikasi (M.Ilkom) Stisipol Candradimuka mengelar Kuliah Umum semester Ganjil dengan mengangkat isu Media dan Branding Aktor Politik melalui Zoom, Sabtu (30/10).
Ketua STISIPOL Candradimuka Palembang, Dr. Hj Lishapsari Prihatini mengatakan bahwa kuliah umum dilakukan sebagai salah satu upaya Lembaga untuk menghadirkan sumber-sumber yang berkompeten dibidang untuk menambah wawasan keilmuan mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi.
“Dengan hadirnya para pakar dan dosen luar, harapannya mereka mendapatkan sudut pandang yang lain dan kuliah umum ini dapat memperluas jaringan serta wawasan mereka,” kata Lishapsari.
Narasumber pada kuliah umum ini antara lain Dr. Hari Dr. Heri Budianto dari Univ. Mercu Buana, Jakarta yang meninjau dari segi konstruksi pesan komunikasi aktor politik untuk pencitraan personal dirinya atau kebijakan yang diambil dan Dr. Kun Wazis dari UIN KHAS Jember, Jatim melihat dari segi penggunaan media (konvensional dan digital) oleh aktor politik dalam mencitrakan dirinya atau kebijakan yang diambil.
Dikatakan Kun melihat bahwa komunikasi bersifat serba hadir. Ia senantiasa ada dalam berbagai konteks ruang dan waktu, menjadi bagian yang integral dalam kehidupan manusia.
“Sebetulnya apa yang dilakukan saat ini adalah apa yang dinamakan dramaturgi, seorang actor politik akan memainkan perannya masing-masing, dan media menjadi unsur panggung terdepan dalam dramaturgi ini,” kata penulis buku Dramaturgi Politik dan Kontruksi Komunikasi Politik di Media.
Media memiliki kuasa untuk menbedahkan informasi secara masif dan luas, membentuk opini publik, dan pada akhirnya dapat mempengaruhi sikap dan perilaku individu terhadap isu tertentu. Sehingga tidak mengherankan jika banyak aktor politik, termasuk penyelenggara negara dan pemerintahan, secara intensif memanfaatkan media sebagai instrumen untuk mencitrapositifkan dirinya.
Sementara Heri Budianto mengatakan bahwa branding yang dilakukan oleh para politisi bukan menjadi unsur utama dalam memenang kontestasi ini, karena banyak faktor lain untuk jadi pemenang. Namun media kunci untuk memperkenalkan dirinya kepada publik dan media mengkontruksi citra diri itu.
“Persfektif dalam ilmu komunikasi sangat penting sebab penyikapan sebuah branding tentu tidaklah sama, satu dengan lainnya,“ kata dosen Mercu ini.
Sementara Ketua Prodi Magister Ilmu Komunikasi. Dr. Budi Santoso, menjelaskan bahwa kuliah umum ini sejatinya ditujukan untuk memberikan semacam pencerahan (enlightenment) kepada civitas academica Stisipol Candradimuka, terutama mahasiswa Program Magister dan Sarjana Ilmu Komunikasi, tentang bagaimana hebatnya kekuatan komunikasi dan kekuasaan media dalam mengkonstruksi realitas menjadi pesan-pesan politik yang dibentuk sedemikian rupa untuk memanipulasi imej para aktor politik.
“Kuliah umum ini diharapkan dapat menstimulasi motivasi para mahasiswa untuk memahami lebih jauh hakikat dari komunikasi di dalam pragmatisme politik,” ujarnya.
Ia juga mengatakan kuliah umum secara rutin akan diselenggarakan setiap awal semester perkuliahan dengan tema yang disesuaikan dengan konsentrasi yang ada di Magister Ilmu Komunikasi STC yaitu Komunikasi Politik dan Komunikasi Korporat & Pemasaran. (ril)