BANDAR LAMPUNG, MS – Langkah Universitas Bandar Lampung (UBL) yang semakin meng-global. Terlihat dari keikutsertaan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Prodi NI FISIP) Angkatan 2014 UBL, Udi Asrudi yang bersiap mengikuti ajang International Confrence on Islamic Youth Education (ICIYE) 2017, di Bandung, Jawa Barat, 5-9 Oktober mendatang.
Asrudi membeberkan ICIYE 2017 dihelat Kementerian Pemuda dan OlahragaRepublik Indonesia (Kemenpora RI), ditengah persiapan menuju Asian Games 2018 mendatang.
Dia menambahkan motivasi mengikuti ajang internasional ini, bersumber dari kegundahan hati melihat berita tentang diskrimasi kaum minoritas, konflik social dan agama, pertentangan antar etnis, hingga Negara didunia.
“Sesuai tujuan ajang ini (International Confrence), guna menfasilitasi pemuda-pemudi internasional, yang tergabung dalam komunitas ICIYE, yang beranggotakan 53 negara Islam. Untuk mendiskusikan dan memecahkan masalah (problem solving) bersama, terkait isu-isu dunia yang beredar saat ini,” ucapnya.
Selain itu, ajang ini juga dijadikannya persiapan dalam menyusun riset skripsi. Termasuk, Asrudi ingin menorehkan kembali membawa nama besar UBL, provinsi Lampung dan bangsa-negara Indonesia diajang internasional.
“Untuk ikut ajang ini tidak mudah,dan sangat selektif. Karena setiap negara anggota ICIYE hanya boleh mengirimkan 10 orang delegasi (perwakilan). Jadi saya harus berkompetisi dengan 529 peserta antar Negara lain, termasuk diinternal (delegasi) Indonesia,” jelasnya.
Dalam ajang internasional yang berlaku untuk umum ini, Asrudi mengaku kompetitor terberatnya ditingkat internal datang dari kaum professional. Sedangkan dilevel dunia, peserta dari Negara Islam di Asia, Eropa dan Timur Tengah masih dianggap terkuat. “Untuk itu, agar lolos ditahap seleksi, tidak hanya kuat dikonten paper, tapi saya matang di materi beradu ide, gagasan, dan solusi,” katanya.
Disinggung kesiapannya, Asrudi sedang menyiapkan paper karya ilmiah untuk lolos seleksi, sebagai perwakilan Lampung di tim nasional ICIYE Indonesia. Dia optimis bisa lolos kebabak itu, karena telah mengikuti berbagai ajang internasional conference, untuk ketiga kalinya dengan berbeda template. Saat ini pula Asrudi, tengah berguru dengan para alumni ICIYE dari Provinsi Lampung.
“Dilomba sebelumnya, saya hanya lomba (presentasi) paper. Tapi di ICIYE, saya mempresentasikan model miniatur Hydra-Mat Emulsion sebagai delegasi Negara, dengan berdiskusi,berdebat dan memberikan solusi bersama perwakilan Negara Islam lain. Bisa dipastikan ajang ini bukan hanya leader summit, perkumpulan komunitas, lebih dari itu miniature diplomasi dunia,” akunya.
Dalam ajang internasional Confrence ICIYE 2017, Asrudi yang tampil perseorangan ingin memberikan terbaik. Terlebih, upayanya ini didukung pihak banyak pihak. Bahkan beracuan filosofis masyarakat Lampung dan iklim pendidikan tinggi di UBL, Asrudi bermetamorfosa sebagai mahasiswa kritis tingkat dunia. Untuk itu, diajang ini dia akan meneruskan upayanya mempromosikan Lampung dan UBL.
“Melalui ajang ini, saya ingin menggaungkan UBL, sebagai perguruan tinggi swasta terbaik dan terbesar di Lampung, Sumatera hingga nasional,”ucapnya di Gedung J, Kampus A, Drs.H. RM. Barusman, Kamis (24/8/2017).
Terpisah, Kaprodi NI Dr. Ida Farida, M.Si mewakili Dekan FISIP UBL Dr. Drs. H. Yadi Lustiadi, M.Si mendukung langkah salah satu mahasiswanya itu. Terlebih, upaya Asrudi ini sesuai dengan langkah fakultas dengan didukung unit kerja kampus lainnya, yang sangat menfasilitasi peran para mahasiswa dalam mengasah public speaking, hingga ditingkat dunia.
“Kiprahnya (Asrudi), menunjukan ada prestasi menonjol dari kinerja prodi, fakultas hingga universitas dalam memunculkan para mahasiswa,yang mampu bersaing diajang (perlombaan) dunia. Semoga langkah positif ini mampu menginspirasi dan memotivasi. Sehingga diikuti (luas) para mahasiswa lainnya,” tukasnya. (sal/ril)
