PRABUMULIH, MS – Penolakan masyarakat Prabumulih terhadap ekploitasi batu bara menarik perhatian perwira kepolisian yang sedang menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Angkatan 72/WAW. Salah satu yang menarik perhatian mereka adalah dampak angkutan batu bara terhadap masyarakat Kota Prabumulih. Mereka akan mencari informasi di Kota Prabumulih mengenai dampak angkutan batu bara, baik yang bersifat negatif maupun positif.
Selasa, (9/10/2017), mahasiswa STIK yang berjumlah sebelas orang, diterima langsung Walikota Prabumulih H Ridho Yahya. Orang nomor satu di Pemerintah Kota Prabumulih ini memaparkan dampak negatif angkutan batu bara yang melintas di Kota Prabumulih. Sebelum itu, Ridho Yahya menegaskan bahwa selama dirinya memimpin Kota Prabumulih, eksploitasi batu bara tidak akan diberikan izin untuk penambangan. Sebab, eksploitasi batu bara itu, jelas akan merusak lingkungan. Ia belum melihat bagaimana eksploitasi yang ramah lingkungan.
Perwira Pendamping Komisaris Besar Polisi Saiful Rahman mengatakan, para mahasiswa ini akan meneliti dan mencari data langsung dari masyarakat, mengenai dampak angkutan batu bara bagi masyrakat Kota Prabumulih. Hal ini merupakan bagian dari tugas belajar mahasiswa STIK. Pihaknya tidak memberikan solusi, hanya sebatas mengkaji untuk kegiatan belajar dalam rangka sekolah mahasiswa STIK, kajian atau penelitian tersebut tidak hanya sebatas dampak negatif. Tetapi juga dampak positif adanya angkutan batu bara yang melitnas di kota ini.
“Kita tidak hanya berkoordinasi dengan Pemkot, tetapi juga masyarakat dan DPRD serta instansi terkait lainnya dalam melakukan penelitian yang akan dilakukan hingga bulan ke depan,” ujarnya. Hasil kunjungan ke lapangan akan kembali disampaikan kepada Walikota Prabumulih dalam waktu dekat ini.
Adapun perwira pendamping mahasiswa STIK Angkatan 72/WAW yaitu Kombes Pol Saiful Rahman, SIK, sedangkan para mahasiswa STIK Angkatan 72/WAW yang melaksanakan kegiatan Dianmas di Kota Prabumulih yaitu terdiri dari M Iskandar, SP, Adhitya Pratama, SH, Andika Temanta Purba, SH, Lorensius, SH, Puri Arum Lestari, Arief Budiharso, SH, Josina Lambiombir, SH, M Yani Endang, Andi Cakra Putra, Reinaldo Talo Bulo, SH dan Ardyan Yudo Sefyantono, SH. (nor)
