oleh

Mahasiswa UBL Ikuti Seminar Hari Kemerdekaan RI Antar Kampus se-Lampung

BANDAR LAMPUNG, MS – Kiprah Universitas Bandar Lampung (UBL) dalam mengisi kemerdekaan, melalui berbagai kegiatan perenungan resmi jelas terlihat. Seperti keikutsertaan para  mahasiswa UBL di Seminar Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72, antar kampus tingkat Provinsi Lampung, tahun 2017.

Kegiatan yang dihelat Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK), cabang Provinsi Lampung, Sabtu (19/8/2017) lalu, diisi keynote speaker perwakilan Kapolda Lampung Irjen Pol Drs Sudjarno SH, Ketua FKPT Lampung Dr Abdul Syukur Mag, dan akademisi Lampung Dr Dedy Hermawan SSos MSi. Diselingi pula, pelantikan pengurus Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) Lampung periode 2017-2019.

Seminar bertemakan ‘Menjaga Kemerdekaan, dengan menolak segala bentuk radikalisme dan terorisme’ ini diikuti para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Lampung, termasuk UBL yang diwakili Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Al Hidayah UBL, dan perwakilan mahasiswa Program Studi Ekonomi Akuntansi dan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Prodi EA dan EM FEB) UBL.

Salah satu peserta seminar dari UBL, Jessica Siva menjelaskan banyak manfaat dengan ikut Seminar Hari Kemerdekaan Indonesia Mahasiswa se-Lampung ini. Terutama menjadikan kemerdekaan bangsa menjadi momentum bagi para mahasiswa dalam menangkal radikalisme dan terorisme, yang dimulai dari lingkungan antar perguruan tinggi di Lampung.

“Peran mahasiswa menjadi sentral, terutama sebagai garda terdepan dalam mewaspadai pergerakan segala macam ekstrimisme, yang ruang geraknya semakin agresif dilingkungan kampus,”ucap kritis mahasiswi prodi EA FEB UBL, angkatan 2016 ini.

Ditimpali perwakilan UBL lainnya, Yakub Ronaldie yang turut merasakan efek positif dari keikutsertaan seminar kebangsaan ini. Terutama, dalam menyerap setiap materi keynote  speaker, yang memiliki tujan sama,yakni menjadikan peran para mahasiswa tidak hanya sebagai agen perubahan bangsa. Tetapi juga,sebagai filter yang terdekat dengan masyarakat dalam mewaspadai radikalisme dan terorisme.

“Peran itu, disepakati serempak para mahasiswa (peserta) yang ikut seminar itu dari semua kampus,di Provinsi Lampung. Lewat seminar ini para peserta jadi mengerti arah masuk (agresi),strategi, dampak hingga pencegahan dari setiap pergerakan dari segala paham yang destruktif tersebut,” jelasnya.

Kedepan melalui seminar ini, mahasiswa prodi EA FEB UBL, angkatan 2016 ini juga berharap ada pengertian dari para mahasiswa,untuk disampaikan lagi kepada masyarakat bahwa gerakan radikal dan terorisme tidak ada kaitannya dengan ideology agama tertentu.

“Karena para peserta didominasi beragama Islam, semoga dapat memberikan penjelasan dan penjernihan,bahwa dasar (ajaran) setiap agama, termasuk Islam membawa kebaikan bagi sesama. Timbulnya gerakan itu karena terbawa pengaruh pola pikir dan ulah oknum yang tidak benar. Kesimpulannya, perlu terbentuknya peranan mahasiswa, bersama pihak terkait membuat tata cara pencegahan terorisme dan radikalisme, berbasiskan pendalaman agama,” ucapnya.

Dari sisi pemateri, Polda Lampung sangat konsekuen mencegah masuknya paham radikal di kalangan generasi muda, khususnya dilingkungan mahasiswa dengan menghadirkan aparat kepolisian sebagai pemateri kuliah umum dan seminar di setiap kampus di Lampung. “Dalam kesempatan itu, pihak kami akan menyampaikan materi dan praktek pencegahan mengenai bahaya radikalisme dan terorisme kepada para mahasiswa,”imbuhnya.

Sedangkan, Dr Dedy berharap seminar ini mampu mencerdaskan masyarakat, khususnya mahasiswa Lampung mengenai antiterorisme dan radikalisme. “Seminar ini jangan dijadikan seremonial belaka. Tapi mampu mengantisipasi dan menyadarkan sivitas akademika bahwa isu-isu dan praktek radikalisme dan terorisme semakin agresif serta masif, termasuk dilingkungan terdekat kita,” tukas Dedy. (sal/ril)

News Feed