BANYUASIN, MS – Masyarakat Banyuasin mempertanyakan penerimaan beras sejahtera (Rasta) dulu disebut Raskin. Pasalnya, sampai saat ini Rasta tersebut tak kunjung disalurkan, padahal sesuai jadwal tiap tiga bulan sekali disalurkan. Maka dari itu, masyarakat selaku penerima meminta kejelasan terkait pendistribusian beras untuk rakyat miskin.
“Pada tahun-tahun sebelumnya, raskin sudah turun per tiga bulan sekali. Tapi pada tahun ini, hingga memasuki April belum ada informasi akan penyaluran raskin ini,”ujar Sabiah, penerima Rasta, Desa Rimba Alai Kecamatan Banyuasin III, kemarin.
Masih kata Sabiah, jika memang program raskin programnya tetap lanjut, pihaknya berharap beras tersebut segera disalurkan. Karena raskin memang sangat membantu mengurangi beban rakyak miskin, sehingga sangat ditunggu masyarakat miskin.”Kalau setop diberikan informasi,”terangnya.
Karena bagi masyarakat miskin, raskin sangat membantu sekali. “Beras itu memang membantu kami, karena kalau membeli beras di pasaran cukup mahal,”jelasnya. Kalau hanya membeli rasta, ia dan warga yang menerimanya hanya mengeluarkan uang seribu rupiah. “Tidak mahal,” ungkapnya.
Sekdes Rimba Alai, Syarifudin mengaku kalau pihaknya sudah banyak mendapat keluhan atau pertanyaan dari masyarakat terkait dengan penyaluran raskin terutama di wilayahnya.
“Kami juga bingung mau menjawab pertanyaan masyarakat terkait pelaksanaan penyaluran raskin, sebab hingga kini petunjuk teknis dan pelaksanaan penyalurannya belum ada,”katanya. Sehingga saat ini pihaknya hanya dapat menunggu saja. “Kita hanya bisa mengatakan menunggu saja,” tukasnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Sosial Banyuasin Hasmi SSos MSi mengatakan kalau, pihaknya sudah mengajukan ke Bulog terkait pendistribusian beras sejahtera (rasta) untuk tahun 2017.
Dalam waktu ini, yaitu pertengahan April ini sudah bisa disalurkan ke rumah tangga sasaran (RTS) di Banyuasin.”Kalau tidak ada halangan pertengahan bulan April ini,”ucapnya.
Rumah Tangga Sasaran (RTS) untuk penerima raskin untuk tahun 2017 kata Hasmi bertambah 4.238. Pada tahun 2016 lalu yang hanya 42.377 kini menjadi 46.615 RTS.”Untuk tahun ini kita ajukan perbulan, satu kepala keluarga mendapat 15 kilogram rasta,” katanya.
Ia mengimbau kepada penyalur rasta supaya benar-benar menyalurkan rasta itu kepada yang berhak menerimanya. Karena jika pihaknya sampai mendengar informasi ada oknum yang bermain dalam pendistribusian rasta pihaknya bakal mengambil tindakan tegas.
“Saya juga berharap, yang menerima beras rasta agar tidak menjual beras tersebut. Jika memang tidak ingin mengambilnya, silahkan berikan kepada yang paling berhak,” pungkasnya. (ac)
