LUBUKLINGGAU, MS – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau, melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) untuk merelokasi pedagang, nampaknya tidak akan terwujud sebelum dibongkarnya Pasar Instruksi Presiden (Inpres) Blok A dan Blok B.
Pasalnya, banyak pedagang tetap menolak untuk menempati lapak yang disediakan, jika Pasar Inpres belum dibangun kembali oleh pemerintah. Akibatnya, lapak dan kios yang telah dibangun pemerintah di Pasar Bukit Sulap, kini terbengkalai karena tidak ditempati pemiliknya.
“Kami tahu kalau kondisi pasar sudah memprihatinkan. Tapi, tetap tidak adil kalau tidak dilakukan secara serentak, dan hanya dengan alasan kondisi pasar sudah memprihatinkan. Dan jujur, disana pembeli jauh lebih ramai dibandingkan di tempat yang disediakan oleh pemerintah,” ungkap salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya, Kamis (18/8).
Sementara itu, Kepala KUMKM, Kahlan Bahar melalui Kepala Bidang Pasar, Aris menjelaskan, relokasi bisa saja dilakukan, kalau adanya pembangunan di Pasar Inpres. Namun, upaya agar mereka mau segera pindah, hingga kini terus dilakukan.
“Pendataan sudah dilakukan, ada 500 pedagang di Blok A dan Blok B diluar kios yang akan kita relokasi ke Pasar Bukit Sulap atau Pasar Simpang Periuk,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, pedagang-pedagang di Pasar Bukit Sulap yang berjualan diluar lapak, saat ini masih belum mau pindah sebelum ada pedagang baru yang menggantikan.
“Sering kita rapikan, terutama mereka yang berjualan di median jalan yang mengganggu para pembeli. Karena, ketika pukul 14.00 WIB sampai malam sangat sulit untuk motor dan mobil masuk ke lokasi pasar. Solusinya, akan terus kita himbau dan berikan pemahaman. Termasuk, himbauan dan peringatan secara tertulis, serta sosialisasi kita rutinkan,” ungkapnya. (sen)
