Palembang, MS – Plt Sekda Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Joko Imam Sentosa mengatakan bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terfokus pada ekonomi kreatif adalah masih minimnya jaringan pemasaran atas produk-produk yang dibuat. Hal tersebut dikatakannya dalam acara pelatihan bagi pelaku UMKM Sumsel yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumsel, Rabu (7/12).
Kegiatan pelatihan UMKM itu, merupakan kerjasama antara BI Perwakilan Provinsi Sumsel dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumbagsel.
Joko Imam Sentosa mengatakan bahwa Palembang merupakan provinsi yang menjadi magnet investasi terbesar di Sumatera dan mengalahkan Medan. Hal itu, dipengaruhi oleh posisi strategis Palembang yang menjadi pusat dari Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan tidak dipungkiri karena menjadi tuan rumah Asian Games 2018 Mendatang bersama Jakarta.
“Kegiatan Workshop yang diadakan OJK dan BI merupakan bentuk komitmen dalam membantu dan mengembangkan UMKM di Sumsel. Melalui pelatihan ini diharapkan pelaku UMKM dapat mengembangkan jaringan,” pungkasnya.
Senada Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 7 Sumbagsel, Sabil menuturkan bahwa UMKM merupakan penyangga perekonomian rakyat. “Untuk itu kita mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM agar dapat meningkatkan daya saing,” katanya.
Lebih jauh, Sabil menjelaskan bahwa permasalahan UMKM didaerah sulit untuk berkembang adalah sulitnya mendapatkan jaminan untuk perbankan. UMKM didaerah relatif lambat untuk berkembang karena susah untuk mendapatkan akses dana pendampingan, namun hal itu bisa diatasi dengan Jamkrida.
“UMKM didaerah susah berkembang karena sulit mendapat jaminan, namun Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) membuat jaminan bagi pelaku UMKM mudah untuk mendapat kredit,” tuturnya. (ZA)