Percepat Penanganan Covid-19, Optimalisasi Satgas

LAHAT, MS – Dalam rangka penanganan Covid-19, Pemerintah Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan melakukan rapat koordinasi bersama Satgas Covid- 19 terkait perkembangan dan penanganan Covid-19, Rabu (28/07) di ruang Op Room Pemkab Lahat.

Rapat koordinasi bertujuan dapat menemukan solusi, masukan dan saran serta mendiskusikan permasalahan, dalam rangka optimalisasi Satgas Covid-19 guna percepatan penanganan Covid-19 di Bumi Seganti Setungguan (Lahat).

Kegiatan tersebut langsung dipimpin Bupati Lahat Cik Ujang SH didampingi Wakil Bupati Lahat, PJ Seketaris Daerah, Unsur Forkompinda, Jajaran Satgas Covid- 19 Pemkab Lahat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta tamu undangan lainya.

Bupati Lahat, Cik Ujang SH mengatakan, Pemkab Lahat akan segera membentuk tim khusus yang mengamankan ketersedian obat dan oksigen bagi warga Lahat. Mengingat kebutuhan oksigen saat ini kian meningkat, baik untuk pasien terpapar Covid-19 maupun untuk pasien yang bukan Covid-19.

“Satgas saya pinta segera membentuk tim khusus untuk antisifasi pengamanan obat dan oksigen ini. Segera undang RSUD, RD DKT, klinik, apotik maupun suplayer oksigen dan obat, untuk membahas perihal ini,” ujar Bupati Lahat, Rabu (28/7), saat rapat koordinasi penyebaran Covid-19, di oprrom Pemkab Lahat.

Bupati Lahat menambahkan, tim khusus untuk pengamanan obat dan oksigen seperti yang diusulkan Kejari Lahat, dirasa memang dibutuhkan. Mengingat gunanya untuk mendeteksi sedini mungkin stok dan kebutuhan obat dan oksigen. Sehingga pada saat tiba-tiba kebutuhan melonjak, obat dan oksigen masih bisa didapatkan masyarakat.

“Untuk kebutuhan oksigen masih aman. Benar yang membutuhkan oksigen ini bukan hanya pasien Covid-19, ada juga masyarakat yang sedang menderita penyakit lain. Jadi hal ini memang harus dipikirkan, sebelum sampai terjadi kelangkahan oksigen,” sampainya.

Sementara, Kajari Lahat, Fitrah membeberkan, berdasarkan data intelijen pihaknya, stok oksigen dan obat dibeberapa tempat mulai berkurang jumlahnya. Seperti kurangnya oksigen di RS DKT Lahat, beberapa Puskesmas dan apotik. Karena itu dirinya menyarankan, dibentuk tim khusus yang bertugas mendata secara kongkrit dilapangan atas ketersediaan obat-obatan dan oksigen. Data RSUD stok oksigen masih aman, tapi RS DKT sudah sangat membutuhkan oksigen karena kesediaan stok sudah mulai berkurang. Dimana RSUD, Dinkes, RS DKT, Apotik, belum optimal koordinasinya dimana semua seakan akan bergerak sendiri untuk mengamankan kebutuhan oksigen.

“Kebutuhan oksigen ini bukan hanya untuk pasien Covid-19. Oleh sebab itu Satgas harus tahu data ketersediaan oksigen ini, Jangan sampai cadangan oksigen diambil oknum tertentu dibawa ke daerah lain, atau mala ada yang lakukan penimbunan,” terang Kajari Lahat. (nur)

News Feed