MUARAENIM, MS – Aktivitas kerja di pabrik pengolaan sawit PT MAS (Mahkota Andalan Sawit) yang berada di wilayah Kecamatan Gelumbang, Senin (12/6/2017) pagi informasinya lumpuh. Penyebabnya, ini lantaran seluruh karyawannya melakukan mogok kerja.
Informasi yang dikumpulkan Palembang Ekspres dilapangan menyebutkan, kalau aksi mogok kerja karyawan pengelolaan sawit terjadi sejak Sabtu hingga sekarang (Senin red). Penyebab mogok kerja tersebut terjadi lantaran pihak perusahaan terkesan semena-mena kepada karyawannya.
Dan parahnya lagi saat sejumlah awak media ingin meliput ke perusahaan untuk mengkonfirmasi ke pihak managemen ternyata terkesan dihalangi. Dimana pihak sekuriti perusahaan menghalang-halangi para awak media dan tidak mengizinkan masuk dengan alasan pihak managemen sedang di Jakarta.
Yang mana permasalahan itu timbul karena karyawan mengeluhkan mengenai jam kerja, jam lembur serta SK kerja yang dikeluarkan PT MAS kepada karyawannya yang tidak sesuai dengan tahun mereka kerja. Padahal mengenai tiga tofik tuntutan tersebut telah disetujui pihak Disnaker Kabupaten Muara Enim.
Menurut salah satu karyawan yang ikut mogok kerja, TR (32) warga Gelumbang mengungkapkan, pihak perusahaan dalam hal ini PT MAS terkesan semena-mena kepada karyawannya. “Kami ini bekerja seperti jaman penjajah saja. Jam istirahat kami tetap disuruh bekerja. Bahkan jam kerja sudah lewat batas. Parahnya lagi jam kerja lembur tidak dibayarkan. Kami ini manusia bukannya budak. Jadi kami minta pihak perusahaan membenahi nya, kalau masih tetap kekeh kami akan mogok kerja terus,” ujar TR saat dikonfirmasi awak media via handponenya, Senin (12/6/2017).
Masih kata TR membeberkan, karyawan yang telah bekerja sejak tahun 2010 ternyata diketahui pihak perusahaan mengeluarkan SK kerja karyawan yang bekerja di PT MAS tertera sejak tahun 2015. “Ini jelas ada yang tidak beres di managemen perusahaan. Berarti potongan gaji kami yang buat bayar Jamsostek sejak 2010-2015 hilang saja. Kemana larinya uang tersebut, apakah disetorkan atau diselewengkan,” bebernya.
Menanggapi hal itu, Manager PT MAS Indra ketika akan dikonfirmasi tidak berhasil ditemuin. Bahkan ketika diminta nomor handponenya kepada petugas sekuriti tidak ada yang mau memberikan nomornya. (dev)
