LAHAT,MS – Ramadan 1445 Hijriah tahun 2024, kembali jadi momen PT Priamanaya Grup berbagi kebahagiaan kepada warga Kabupaten Lahat. Tahun ini, sebanyak 1.748 anak yatim piatu dari 29 desa di Kabupaten Lahat berkumpul bersama Management PT Priamanaya Grup, berbuka puasa bersama, sembari mendengarkan tauziah dari Ustadz Sunu Matta.
Kegiatan yang difokuskan di tengah lingkungan kerja PT Priamanaya ini, bukan hanya dihadiri oleh ribuan anak yatim piatu saja. Terpantau, Kapolres Lahat, AKBP God Parlasro S Sinaga SH SIK, Dandim 0405 Lahat, Letkol Inf Asis Kamaruddin SE MIP, Camat Merapi Barat, Herlambang dan sejumlah perwakilan dari Pemkab Lahat, juga ikut meramaikan jalannya kegiatan ini.
Tahun ini, selain memberikan santunan, 1.748 anak yatim yang hadir juga diberikan seragam yang sama, berserta tas, dan sembako. Selain itu beragam games juga diberikan sebagai doorprize kepada tiap perwakilan yang dinilai terbaik.
Operasional Manager PT Priamanaya Energi, Siswadi Purnomo, selaku perwakilan dari PT Priamanaya Grup mengatakan, berbuka puasa bersama anak yatim piatu ini, merupakan agenda tahunan yang rutin digelar. Tujuannya agar bisa jadi pemantik dan renungan bagi semua, bahwa berbagai dengan anak yatim adalah perintah Allah SWT.
“Anak yatim piatu, tanggung jawab kita semua, keberadaannya merupakan ladang pahala bagi kita untuk Allah SWT. Semoga momen ini jadi pembelajaran untuk hati kita, agar selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT,” sampai Siswadi Purnomo, Sabtu (23/3/2024).
Meski kegiatan sudah dimulai sejak pukul 16.00 WIB, ribuan anak yatim yang hadir terlihat cukup bersemangat ikuti jalannya kegiatan. Apalagi candaan dari Cik Daus dan Bicik Waya selaku pembawa acara, buat jalannya kegiatan jadi lebih ceria. Belum lagi ribuan hadiah yang disiapkan PT Priamanaya, buat ribuan anak yatim jadi antusias ikuti jalannya kegiatan hingga selesai.
Sementara, Ustadz Sunu Matta menuturkan, setiap manusia hidup mencari kebahagian. Namun tiap manusia punya nilai sendiri soal kebahagiaan, ada yg mencari kebahagiaan dari harta, pangkat/jabatan maupun popularitas.
“Ingatlah, Allah sudah menitipkan kebahagiaan di dalam islam. Kebahagiaan yang didapat itu, tergantung dari amal ibadahnya masing-masing umat. Semoga kegiatan ini jadi pintu membuka kebahagiaan bagi kita semua,” tuturnya.